Part 26~ Davin kembali

2.1K 93 9
                                    

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan pintu lalu disusul suara decitan pintu yang terbuka di ruangan tersebut.

Adelia, ia membuka pintu kelas kosong yang sudah diberi tahu oleh Pak Asep. Saat ia sudah sepenuhnya membuka pintu, ia terdiam melihat Ryan sedang berada sendirian di ruangan itu.

Cowok itu sedang berdiri sambil menghadapnya dengan ekspresi yang agak canggung. Tetapi Adelia tidak peduli, ia lalu masuk ke dalam ruangan tersebut lalu menaruh tas nya di salah satu kursi. Yang tentu saja berjauhan dengan Ryan.

Ryan yang melihat Adelia berniat menghampiri Adelia. Sayang, terdengar lagi suara ketukan pintu yang menghentikan langkah Ryan.

"Nah Adelia udah di sini Ryan juga udah disini, bisa kita mulai kan berarti latihannya?"

Pak Asep yang baru masuk langsunb tersenyum begitu kedua muridnya sudah sampai di ruangan latihan ini. Ia lalu memberi beberapa kertas kepada Ryan dan Adelia.

Adelia menarik salah satu alisnya melihat judul di kertas tersebut.

Apa hukuman mati cocok untuk para koruptor di Indonesia?

Pro: Adelia
Kontra: Ryan

"Hari ini gaada latihan, cuman breafing doang. Tapi bapak ngasih materi ini dan lusa bakal ada latihan, di kertas kalian masing masing udah harus ada bahannya yang akan kalian debatkan. Jadi lusa nanti kita bisa latihan dengan bahan bahan yang sudah kalian kumpulkan. Bisa dari internet atau orang lain terserah" ucap Pak Asep panjang lebar

Adelia melemaskan bahunya. Ngasih gini doang napa ga tadi aja istirahat si pak ish batinnya

"Mengerti?" tanya Pak Asep meyakinkan

Adelia dan Ryan mengangguk kecil

Pak Asep mengernyitkan dahi melihat mereka berdua yang saling duduk berjauhan. Lebih tepatnya Adelia, Ryan duduk di kursi di depan ia berdiri sedangkan Adelia berada di posisi 3 kursi dari depan.

"Adelia ko jauh banget? Sini ke depan" ucap Pak Asep

Adelia terdiam. Ia lalu berujar "Hah? Enggak pak saya disini aja"

"Kenapa? Ko jauh banget? Biar bapak gampang ngasih materinya" ucap Pak Asep sambil menunjuk tangannya ke arah kursi samping Ryan

Ryan menolehkan kepalanya ke belakang. Pandangan mereka berdua bertemu, tatapan lembut dari Ryan dan tatapan datar dari Adelia.

Adelia pun langsung memutuskan kontak mata dari mereka berdua. "Saya-"

"Udah ayok sini" ucap Pak Asep tegas tak ingin dibantah

Adelia menghela nafasnya pelan lalu dengan malas ia mengambil tas nya. Gerakan malasnya itu menimbulkan suara yang sangat tak enak didengar membuat Pak Asep sedikit bingung.

Dengan langkah malas malasan ia menaruh tasnya di samping kursi Ryan lalu duduk di kursi di samping tasnya.

Pinter Del!

Jadi sekarang posisinya adalah Ryan, tas Adelia, dan Adelia.

Pak Asep yang melihat itupun sedikit bingung, tapi tak ingin memanjangkan masalah ia hanya bisa menghela nafas pelan lalu kembali melanjutkan pembahasaannya.

Let GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang