Part 36: Jadi Steffy atau Zeina?

1.8K 113 9
                                    

"Jangan menuduh orang tanpa bukti yang jelas. Kalau bukan dia pelakunya bagaimana?"

-AR

***

Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu. Zeva dan Azka sudah bersiap-siap menuju kantin, sedangkan Gladyz masih berkutat dengan catatannya yang sebentar lagi selesai.

Gladyz menoleh sebentar ke arah Zeva. "Duluan aja entar gue nyusul," katanya.

"Yaudah, gue sama Azka ke kelas Yoga nanti lo nyusul ke sana aja baru kita ke kantin," putus Zeva yang langsung diangguki Gladyz.

Selang lima menit setelah kepergian Zeva dan Azka, Gladyz akhirnya menyelesaikan catatannya. Dia memasukan alat tulis ke dalam tas. Setelah itu, mengeluarkan dompet yang tadi pagi dimasukannya ke dalam tas.

Secarik kertas terjatuh ke atas meja saat dia mengeluarkan dompet. Dia meraihnya lalu mengernyit melihat rentetan huruf yang tak asing baginya.

 Dia meraihnya lalu mengernyit melihat rentetan huruf yang tak asing baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa lagi, nih? Bahasa Thai?"

Dia tahu betul kalimat itu ditulis menggunakan aksorn Thailand. Namun, dia tidak tahu artinya.

Kenapa dia bisa tahu? Karena dulu saat kelas IX dia mendapatkan teman sebangku seorang Thailovers yang sering menulis menggunakan aksorn Thai dan menonton series ketika di kelas. Setahun duduk bersebelahan dengan seorang Thailovers seperti itu membuat Gladyz menjadi hafal opening series Thai dan beberapa kata seperti Halo, Terima kasih, dan maaf dalam bahasa Thai.

"Nambah-nambahin kerjaan aja, nih, peneror sialan!" makinya.

Gladyz segera memotret tulisan di kertas tersebut lalu segera menerjemahkannya menggunakan google translate. Tak butuh waktu lama arti dari kalimat itu sudah terpampang di layar ponselnya.

"Bagus juga tulisan, nih, peneror sampe google translate bisa ngedeteksi tiap huruf yang dia tulis. Salut gue," pujinya.

Kemudian, Gladyz mulai membaca terjemahan kalimat yang ditulis menggunakan Bahasa Thailand itu. "Kejutan di hari ulang tahunmu yang akan menjadi akhir dari semuanya," ejanya.

"Ini 5462 apaan, sih?" tanya saat menyadari ada empat digit angka dibawa kalimat.

Gladyz melipat kembali kertas itu lalu memasukannya ke dalam saku seragam.

"Kejutan di hari ulang tahun? Kira-kira tuh peneror sialan mau ngasih kejutaan apaan, ya? Apa dia mau bunuh gue, ya?" tanya Gladyz sudah seperti orang gila karena berbicara sendiri.

Gladyz Love Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang