Kalo ada Typo mohon dimaklumi.
Happy Reading:)***
"Cewek-cewek ngumpul tanpa gibah, ibarat sayur tanpa garam. Rasanya hambar."
***
Berita Gladyz si gadis nakal dan Yoga si ketua osis yang dulu musuh bebuyutan, tetapi sekarang malah menjalin hubungan asmara sudah menyebar seantero sekolah. Walaupun sudah seminggu berlalu berita itu masih saja menjadi trending topic di SMA Gemintang.
Beberapa siswi menyayangkan, kenapa Yoga malah memilih gadis begajulan seperti Gladyz untuk menjadi kekasihnya bukannya mencari gadis baik-baik yang sopan dan berprestasi. Ada yang ingin mencibir langsung di hadapan Gladyz, tetapi terlalu takut pada gadis itu sehingga mereka hanya bisa mencibir di dalam hati.
Pagi ini, koridor sudah tampak ramai. Banyak siswi yang berkumpul membentuk kelompok masing-masing. Entah sedang membicarakan masalah aib orang lain, oppa-oppa korea, cogan, gosip terhangat, dan lain sebagainya.
Kehadiran Yoga dan Gladyz yang berjalan di koridor sambil bergandengan tangan mencuri perhatian murid yang berada di sana. Beberapa siswi melayangkan tatapan memuja pada Yoga, tetapi langsung dihadiahi tatapan tajam dari Gladyz. Ada pula beberapa siswi yang berada beberapa meter di belakang Gladyz, menatap sinis ke arah gadis itu.
"Pacaran setelah menikah itu enak juga, ya," bisik Yoga pada Gladyz.
"Sttt, jan berisik entar ada yang denger, berabe nanti kalau ada yang tau kita udah nikah," tegur Gladyz dengan suara yang dikecilkan.
"Iya, Sayang, iya," balas Yoga.
Sesampainya di depan kelas XI IPA 1, Yoga mencium kening Gladyz terlebih dahulu lalu mengacak pelan puncak kepala gadis itu. Beberapa siswi baper sendiri melihat perlakuan Yoga ke Gladyz, membuat iri saja.
"Belajar yang bener, jangan bolos, dan jangan buat onar. Paham?"
Gladyz mengangguk patuh. "Iya, Ga. Kamu juga belajar yang bener jangan liatin mantan terus," peringat Gladyz.
"Dih, siapa juga yang liatin mantan yang ada dia tuh yang liatin aku terus," tampik Yoga.
"Serahlah. Awas aja kalau ketauan ngeliatin Zeina, entar kamu aku dorong masuk ke jurang," ancam Gladyz dengan tatapan tajamnya.
"Enggak sayang. Kamu masuk gih, aku mau ke kelas," balas Yoga seraya tersenyum manis.
"Yaudah sana," kata Gladyz lalu segera memasuki kelasnya. Yoga melanjutkan langkahnya menuju kelas XI IPA 3.
Beberapa meter dari kelasnya, Zeva berdiri sambil menatap tajam beberapa siswi yang tadi menatap sinis dan menjadikan Gladyz bahan gibahan. Lima siswi yang satu angkatan dengan Zeva itu hanya menunduk takut, tatapan Zeva benar-benar menakutkan.
"Lo berlima anak kelas berapa, hah?" tanya Zeva dengan nada sedikit membentak.
"Ke--kelas sebelas ips dua," jawab siswi berambut pendek.
"Ohh, anak ips. Sekarang kalian selamat karena gue gak bakal ngapa-ngapain kalian," kata Zeva membuat lima siswi itu bisa bernapas lega.
"Tapi gak tau deh kalau udah istirahat dan gue ngadu ke Gladyz," lanjut Zeva membuat lima siswi itu kembali menegang dengan hati was-was.
Zeva segera berlalu menuju kelasnya dengan angkuhnya. Sudah tak ada Zeva yang lemah, Zeva si pembuat onar telah kembali. Tak ada lagi lingkaran hitam di bawah mata dan mata yang sembab. Tak ada lagi wajah yang murung dan penampilan yang kacau. Tak ada lagi teriakan-teriakan histeris dan suara tangis. Sekarang, Zeva kembali menjadi gadis angkuh, tukang bolos, dan pembuat keributan. Hari ini dia akan membuat keributan bersama Gladyz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladyz Love Story [END]
Teen Fiction"Lo mau ke mana? Gue belum ngasih lo hukuman." "Lo ngapain rentangin tangan kayak gitu? Mau gue peluk?" goda Gladyz. "Ck, ini buat nahan supaya lo gak pergi bukannya minta dipeluk," decak Yoga. "Lo minggir atau gue perkosa?" ▪▪▪▪▪ BELUM REVISI! PLOT...