LaRa 31 -Lelah-

12.7K 647 45
                                    

Masih ada yang nunggu? Berapa lama ya aku ga update? Udah lama banget. Maaf guys, kemalasan dan kesibukan menghalangi niatku untuk menulis 😂

Kemarin aku sibuk mempersiapkan diri untuk UAS, Alhamdulillah hasil yang aku dapat juga memuaskan 😁

Kalian baca ini pagi, siang, sore, atau malam nih? Boleh dong sebutin kota asal kalian,  siapa tau kita tetangga kan?

Btw, menurut kalian Lazara bakal gimana nih selanjutnya? Ada yang bisa nebak endingnya?

Zara bakal sama siapa ya? Langit atau Bumi? Kalian maunya gimana?

Ayok komen, aku tunggu komen kalian. Votenya juga jangan lupa yaaaa.

Kalo ada typo, maaf ya. Tandain aja, nanti aku edit ulang ^_^

Happy Reading guys!!! :)

*

*

*

"Kenapa tembok besar yang menghalangi kita tidak pernah bisa aku runtuhkan"

****

"Itu cowok lo?" tanya Abidzar

"Ya dan Kakak Abidzar yang sok pintar ini mengacaukan semuanya" ucap Zara kesal

"Menurut gue dia ga tulus sama lo" ucap Abidzar

"Apa anda memiliki hak untuk ikut campur?" tanya Zara sinis

"Serah lo, tapi kalo cowok itu serius. Dia hadapi gue dulu sebelum dapetin lo" ucap Abidzar sambil tersenyum manis

Zara menatap Abidzar dengan fokus.

Plakkk

"Anjir lo ngapain nabok gue!" Geram Abidzar

"Gue cuma takut lo beneran suka sama gue" ucap Zara polos

Abidzar mengusap pipinya, dia melirik Zara dengan sinis.

"Lo itu calon adek gue, gue calon kakak lo. Tugas gue lindungin lo, ga usah kepedean jadi cewek" ucap Abidzar

Zara membuang muka ke arah lain, makhluk disampingnya juga sangat menyebalkan.

.

.

.

Hidup itu teka-teki yang rumit dan dunia itu bagaikan penjara, namun mati bukan akhir dari segalanya. Zara percaya itu. Serumit apapun masalah yang dia hadapi, pasti dia mampu untuk melaluinya.

"Ra, Papah mau keluar dulu. Kamu jangan kemana-mana,  ini udah malem" ucap Papah Arga

"Hm" jawab Zara singkat

Zara menatap kosong pada tayangan televisi di depannya, dia pikir memiliki Langit sebagai kekasihnya akan membawa kesenangan. Namun, ternyata faktanya berbeda. Luka itu tetap ada, bayangan masalalu akan penolakan itu selalu muncul. Mungkin sebagian orang tidak melihatnya, tapi hati bisa merasakannya.

"Sejujurnya, gue bingung. Gue itu cewek beruntung yang bisa dapetin orang yang gue suka atau cewek bodoh yang mau aja nerima orang yang udah nyakitin  hati gue" ucap Zara lirih

Drtt...drttt

HP Zara bergetar menampilkan notifikasi pesan, Zara meliriknya sekilas.

Drtt..drtt

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang