LaRa 08 -Usaha-

11.7K 677 24
                                    

"Berharap memilikimu saat ini sama saja seperti berharap untuk bisa menggenggam angin, tidak mungkin"

_o0o_

Author POV

"Gue Angkasa"

"Gue Zara" ucap Zara sambil membalas uluran tangan Angkasa

Angkasa tersenyum pada Zara, dia sedikit berdiri dan mengintip sesuatu yang sebelumnya Zara lihat.

"Lo nangis karena cowok itu?" tanyanya

Zara hanya memberi senyum miris pada Angkasa, tanpa jawaban yang jelaspun Angkasa akan mengerti apa maksud senyuman Zara.

"Gue bisa bantu lo" ucapnya

Zara menatap Angkasa dengan pandangan bertanya.

"Ma-maksudnya?"

"Asal lo mau jadi temen gue, gue bakal kasih tau cara biar bisa dapetin hati cowok itu" ucap Angkasa

"Maksudnya, lo mau ajarin gue buat jadi pelakor gitu?" tanya Zara sinis

"Bukanlah, kita buat semuanya lebih santai, rebut hatinya secara perlahan tanpa melukai hati ceweknya" ucap Angkasa yang membuat Zara semakin bingung

Angkasa mendecak kesal, gadis dihadapannya benar-benar bodoh soal cinta.

"Ikutin aja yang gue bilang" kemudian Angkasa mendekati Zara dan membisikan sesuatu. Zara berpikir sejenak, sedikit ragu namun tidak salah untuk di coba.

*

*

"LANGITTTT" teriak Zara keras

Tidak peduli pada semua orang yang menatapnya, Zara tetap memilih untuk mengejar langkah Langit. Dia melupakan kejadian tadi pagi atau mungkin berusaha untuk tidak mengingatnya.

"Tungguin dong" ucap Zara ketika berada tepat di belakang Langit

"Apa sih!" sentak Langit kesal

"Tungguin" pinta Zara dengan manja

Zara mengulum senyum dan menatap Langit dengan binar yang sama, pandangan penuh cinta.

"Langit, Zara kangen. Kita emang sih ketemu terus di sekolah, tapi aku kangen terus sama Langit. Salah Langit juga sih, suruh siapa bikin jarak tak kasat mata diantara kita? Kan jadinya Zara rindu Langit terus" ucap Zara masih dengan senyumnya

Langit mengeluarkan earphone dari dalam sakunya dan memasangkannya ke Handphone, menyumbat kedua telinganya dengan benda itu dan menyalakan musik dengan volume yang sangat keras. Zara melotot ke arah Langit, dengan cepat dia menarik earphone itu dari telinga langit.

"Langit, jangan keras-keras! Sampe kedengaran sama aku itu musiknya. Nanti telinga kamu makin tuli dan makin gak denger kalo aku panggil" ucap Zara kesal

Langit mendengus kesal dan menatap Zara dengan tajam.

"Lo yang tuli! Gue udah berkali-kali bilang kalo gue gak suka sama lo! Lo tuh harusnya tahu fakta ini dari lama! GUE LANGIT GAK AKAN PERNAH SUKA SAMA LO DAN SEHARUSNYA LO PAHAM ITU!!" ucap Langit membentak Zara

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang