!!WARNING!!
ADA KATA KATA KASAR.
.
.
"Banyak cowok lain diluar sana yang lebih ganteng, lebih tajir, dan lebih baik dari lo, tapi yang Gue mau cuma lo dan bukan yang lain"
_o0o_
Zara berdiri sendirian di taman Rumah Sakit, dia bolos sekolah untuk bisa mencari ketenangan dari Angkasa. Namun, dia malah melihat Angkasa yang sepertinya sedang sibuk.
Hembusan napas yang keras berkali-kali terdengar dari mulut Zara dan berkali-kali juga dia berusaha menghilangkan rasa sesak di hatinya, tapi selalu gagal.
"Oy cebol" ucap seseorang
Zara menatap orang itu dengan kaget, dia berdiri dengan bantuan sebuah tongkat dan tangan yang memegang tiang infus.
"Ya Tuhan. Angkasa lo ngapain kesini" pekik Zara kesal
Zara membantu Angkasa untuk duduk di sebuah bangku dan menatapnya dengan khawatir.
"Lo ngapain coba? Orang sakit tuh duduk manis aja di kamar, bukan keluyuran gini. Mana cewek lo? Kok gak jagain lo sih? Lo tuh ih bikin gue bete mulu. Kalo lo kenapa-kenapa gimana?" ucap Zara
"Gue gapapa"
"Gapapa gimana? Kaki lo masih luka? Tangan lo juga dan lo bilang gapapa? Otak lo dimana? Mana cewek lo itu biar gue---"
"---stttt, bawel banget sih"
Angkasa tersenyum lebar pada Zara, jari telunjuknya tertempel manis di bibir Zara. Zara menepis pelan tangan Angkasa dan mendengus kesal.
"Denger! Gue gapapa Cebol. Gue alhamdulillah udah lumayan sehat dan cewek tadi bukan cewek gue, itu anak Bibi gue" ucap Angkasa santai
Zara diam dan menatap Angkasa dengan sendu. Dia ternyata telah salah sangka.
"Lo tadi kenapa nangis?" tanya Angkasa
Zara menggeleng pelan, dia masih menatap Angkasa dengan sendu.
"Kenapa?" tanya Angkasa lembut
"Sa gu-gue minta maaf, gue sempet doain lo ma-mati tadi" ucap Zara pelan
Angkasa membulatkan matanya, sedetik kemudian dia mendorong kepala Zara pelan.
"Sialan" desis Angkasa
Zara memberi senyum canggung pada Angkasa dan menarik tangannya ke atas dengan melipat semua jarinya kecuali jari telunjuk dan jari tengah.
"Sorry" ucap Zara sambil tersenyum
Angkasa menatap Zara kesal tetap memberi anggukan sabagai jawaban.
"Iya gapapa, oke cerita ke gue. Kenapa lo nangis?" ucap Angkasa
"Bulan cium Langit" ucap Zara pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
LAZARA
Fiksyen RemajaDitolak oleh orang yang kau cintai dan memiliki keluarga yang hancur berantakan, bukanlah keinginan siapapun di dunia ini. Alzara Rainza, gadis cantik dengan takdir yang rumit. Harus bertahan ditengah rasa sakit akibat penolakan dan rasa tercabik da...