"Aku tidak pernah berpikir bahwa hari ini akan menjadi mungkin"
_o0o_
Zara mengambil satu buku dari rak perpustakaan, dia membukanya dan membacanya sekilas. Setelahnya dia kembali meletakan buku itu di rak.
"Kenapa gaada novel yang seru" gumam Zara kesal
Zara kembali melangkah pelan sambil meraba buku-buku yang ada disana, bibirnya bergumam kecil membaca satu demi satu judul buku yang dia lewati.
Tuk
Sebuah benda baru saja menimpa kepalanya, dia melihat ke arah bawah. Penghapus berwarna hitam itu menjadi tersangkanya.
Bruk
Mata Zara menyipit curiga ketika melihat beberapa buku dari rak samping kanannya ikut terjatuh. Zara berusaha mengintip, tapi tidak ada siapapun di balik rak.
Zara berjalan mengitari rak itu, dia melihat sepasang kaki yang sepertinya baru saja menendang rak itu hingga menjatuhkan beberapa benda yang ada di sana. Zara mendekati pemilik kaki itu, ekspresinya langsung berubah kesal dan jengkel. Dia melihat si biang onar yang tadi menghajar Langit tengah tertidur pulas di lantai perpustakaan dengan kaki terangkat di atas rak. Sungguh tidak ada manis-manisnya.
Zara semakin mendekati lelaki itu. Orangnya cukup tampan, tapi kelakuannya menutupi ketampanan itu. Rambutnya panjang dan acak-acakan, mirip preman pasar yang jarang keramas. Kulitnya sawo matang, tapi tidak terkesan kumal. Halisnya tebal, hidungnya mancung. Eh kenapa Zara terpesona pada lelaki bar-bar ini.
"Uh lo ga sopan, gue lagi tidur ya jangan diliatin. Pergi sono!"
DEG
Jantung Zara seperti di tendang tiba-tiba, ini sangat mengejutkan. Sedang enak-enaknya menatap eh yang di tatap malah ngomong. Gimana ga kaget.
Mata itu terbuka. Zara sedikit mengambil langkah mundur dan memasang sikap waspada.
"Hey, lo cewek tadi pagi kan? Wuihhh lo cantik juga ya" ucapnya sambil mendudukan diri
Zara masih diam dan terus memberi jarak dengan orang itu.
"Kita belum kenalan. Gue Bumi" ucapnya sambil berdiri dan mendekati Zara
Zara masih diam di posisinya, dia menatap Bumi dengan waspada. Ini perpustakaan, disini sepi dan Bumi bukan lelaki baik. Zara sedikit takut.
"Lo tau, tamparan lo tadi pagi masih kerasa. Gue mau lo ganti rugi" ucap Bumi santai
"Maksudnya?" akhirnya Zara buka suara
"Nama lo siapa?" tanya Bumi
"Ga perlu tau, gue gamau kenal sama lo. Gue anak baik, gue ga level main sama orang kaya lo" tolak Zara kasar
Bumi tersenyum miring, dia mendekati Zara dan sedikit membungkuk. Wajahnya tepat berada di depan Zara.
"Suatu saat nanti, lo akan panggil gue sayang" ucap Bumi
Bumi tersenyum manis dan pergi meninggalkan Zara yang terpaku dalam kebisuan.
'Angkasa, lo lihat. Ada orang gila yang ganggu gue Sa' -batin Zara mengadu
KAMU SEDANG MEMBACA
LAZARA
TeenfikceDitolak oleh orang yang kau cintai dan memiliki keluarga yang hancur berantakan, bukanlah keinginan siapapun di dunia ini. Alzara Rainza, gadis cantik dengan takdir yang rumit. Harus bertahan ditengah rasa sakit akibat penolakan dan rasa tercabik da...