laRa 12 -Benci-

12.5K 660 4
                                    

"Aku benci ketika diriku tidak bisa melakukan apapun"

_o0o_

"Mamah" ucap Zara sambil memeluk seorang wanita yang sedang mencuci piring.

Wanita itu terlonjak, dia membalikan badannya dan menatap Zara dengan terkejut.

"Loh kok kamu bisa disini?" tanya Mamah Ratih bingung

"Dih kok nanyanya gitu sih, harusnya anak pulang itu dipeluk bukan ditanyain gitu" ucap Zara ngambek

"Iya deh iya, sini" ucap Mamah Ratih sambil merentangkan tangannya

Zara menghambur ke pelukan Mamahnya, rasa rindu yang teramat besar masih dia rasakan dengan jelas. Berpisah dengan ibu adalah hal yang tidak pernah diinginkan oleh setiap anak.

"Mah Zara nginep ya, soalnya Papah lagi gak ada, jadi Zara bisa pulang ke Mamah" ucap Zara dengan senyum yang mengembang

Mamah Ratih tersenyum lebar, dia memandang wajah Zara.

"Serius kamu mau nginep?" tanya Mamah Ratih

"Iya Mah" ucap Zara dengan senyum lebar

"Ya udah kamu langsung ke kamar kamu, simpen barang-barang kamu dulu terus balik kesini. Mamah mau masak makanan kesukaan kamu dulu" ucap Ratih dengan semangat

"Siap" ucap Zara sambil memberi hormat

Zara berlari ke arah kamarnya. Dia membuka pelan pintu kamar itu, masih tetap tidak ada yang berubah dari kamarnya bahkan terlihat jauh lebih rapi. Zara membuka lemari berwarna putih miliknya dan memasukan pakaiannya ke dalam lemari.

Zara menidurkan tubuhnya di ranjang, membuka handphonenya dan mencari satu nama yang ada di kontaknya.

Langitku ❤

Malam ganteng, wih gila sih akhirnya gue punya nomer lo setelah tiga tahun ini mencari. Gue ga hebat banget jadi stalker.
√√

Siapa?

Zara langsung bangkit dari tidurnya dan menatap handphonenya dengan mata berbinar.

"Gila dibales" gumam Zara

Ini gue, temen baru lo. Alzara Rainza yang mudah-mudahan selalu cantik hingga tua :)
️√√

"CUMA DI READ??" teriak Zara kesal

Zara melempar handphonenya dan mendengus kesal, dia pergi keluar kamar dan menghampiri Ibunya.

"Mah laper" ucap Zara sambil memeluk ibunya

Mamah Ratih terkekeh pelan, dia mengusap rambut Zara dan menarik tangannya dengan lembut ke meja makan. Dengan telaten Ratih menyiapkan nasi dan lauk pauk untuk Zara makan.

"Makan yang banyak, Mamah kangen lihat kamu gendut kaya pas bayi" ucap Ratih sambil mengulum senyum

"Ih apaan sih! Aku gak akan gendut lagi, pokonya enggak" ucap Zara kesal

"Iya iya, udah ayo makan" ajak Ratih

Zara dan Ratih makan dalam diam. Zara merasakan perasaan puas di hatinya, dia senang karena sesuatu yang hilang kini dia rasakan lagi. Kasih sayang seorang ibu.

Ting..Tong...

Suara bel rumah menghentikan kegiatan makan mereka, Ratih dan Zara saling menatap sebelum akhirnya saling tertawa. Entah apa yang mereka tertawakan.

"Oke, aku yang buka" ucap Zara

Zara menggeser kursinya dan pergi ke arah pintu rumahnya. Zara membuka pintu itu dan terdiam melihat orang yang berdiri di depannya.

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang