LaRa 15 -Salah-

9.8K 571 62
                                    

Selamat membaca

.

.

.

**....**

"Jika seorang lelaki mencintai seorang wanita maka dia akan memuliakannya, tapi jika seorang lelaki tidak mencintai wanita itu maka dia tidak akan menghinanya"

_o0o_

Langit mengejar Bulan yang berlari meninggalkan pesta, dia semakin mempercepat larinya ketika Bulan mulai memelankan langkahnya.

"Bulan, dengerin aku dulu" ucap Langit sambil meraih tangan Bulan

Bulan menghentakan tangannya hingga genggaman Langit terlepas.

"Gaada yang perlu dijelasin lagi, aku udah liat semuanya" ucap Bulan marah

"Bulan, aku ga--"

"Apa?! Kamu mau bilang kalo kamu ga niat ngelakuin itu? Kamu gausah munafik! Kamu tadi diem aja kan pas Zara lakuin itu. Apa lagi yang mau kamu jelasin? Aku udah liat hal itu dengan mata aku sendiri!" ucap Bulan dengan menatap Langit tajam

Langit mengepalkan tangannya, semua gara-gara gadis tidak tau diri itu. Dia sangat membenci Zara.

"Dengerin aku dulu, aku tadi---" ucap Langit

"---Jangan temuin aku dulu, aku butuh waktu" ucap Bulan pelan

Bulan pergi meninggalkan Langit, dia pergi begitu saja tanpa memikirkan perasaan Langit. Langit meremas rambutnya, matanya menggelap karena marah.

"SEMUA GARA-GARA LO ZARA! GUE BAKAL BALES PERLAKUAN INI KE LO" teriak Langit

.

.

.

Zara berjalan pelan menelusuri trotoar, hatinya merasa tidak nyaman. Dia merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. Namun, sebagian hatinya berkata bahwa dia benar. Langit adalah miliknya.

Zara menatap keatas, langit sangat gelap dan sepertinya hujan akan segera turun. Dia menghela napas pelan dan kembali melangkah hingga berhenti di sebuah halte.

Duduk sendirian sambil menunggu taksi lewat, membosankan. Zara merasa hatinya terasa sesak. Dia mengeluarkan handphonenya.

Tut.. Tut.. Tut..

Zara menatap handphonenya, dia masih terus menunggu Angkasa menjawab teleponnya.

"Halo?"

"Hiks..hiks.." tangis Zara pecah

"Loh, Cebol lo kenapa?" ucap Angkasa panik

"Gu-gue salah Sa" ucap Zara sambil terisak

"Apa yang salah?"

"Gue bikin Langit marah, gue bikin Bulan kecewa, gue cewek jahat Sa. Huaaaa gue jahatt" tangis Zara pecah begitu saja

"Sttt... Lo tenang dulu, cerita semua sama gue"

Zara menceritakan semua yang dia lakukan di pesta ulang tahunnya Langit. Angkasa hanya menghembuskan napas keras di balik telepon.

"Yang lo lakuin emang salah"

"Gue harus gimana? Kasih gue saran Sa"

"Sekarang lo dimana?"

"Gue di taksi, mau pulang"

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang