LaRa 32 -Cukup-

12.4K 672 42
                                    

Untuk kalian para pembaca yang aku sayangi, follow akun wattpad aku ya 😁 ga maksa sih, tapi kalo bisa ya kenapa engga 😂 nanti kalo mau aku follback bisa kok, kirim pesan aja 😁

Jangan lupa vote di setiap part dan komen setelah membaca 😉

Selamat membaca

(\_/) (\_/)
( •.•) (•.• )
/>  ❤  <\

.

.

.

.

"Kenapa dunia ini sangat kejam padaku, kemana hilangnya sesuatu yang disebut bahagia? Aku ingin merasakannya"

****

Zara memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya dengan lembut. Setelah cukup lama menangis, saat ini Zara merasa mulai membaik.

Bumi sendiri masih setia berada di sampingnya sambil memainkan rubik yang entah dia dapat dari mana.

"Lo tau ga kenapa rubik itu rumit?" tanya Bumi

Zara membuka matanya dan menatap Bumi. Kedua alisnya saling tertaut, dia memikirkan jawaban, namun semua buntu.

"Ga, emang kenapa?" tanya Zara

"Ya biar seru aja maininnya" ucap Bumi simple

Zara mendecak kesal, dia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan kembali menikmati hembusan angin.

Bumi menguap dan dalam hitungan detik kepalanya sudah mendarat sempurna di atas paha Zara. Dia bahkan mulai memejamkan matanya.

"Lo ngapain! Ish awas!" pekik Zara kaget

Zara berusaha mendorong kepala Bumi, tapi Bumi malah menahan tangan Zara yang dia anggap telah mengganggunya.

"Lepas" ucap Zara

"Gamau" ucap Bumi

Zara mendengus kesal, dia memilih pasrah dan membiarkan Bumi yang menjadikan pahanya sebagai bantal.

"Rubik itu rumit tapi bukan berarti gabisa diselesaikan, sama kaya masalah. Serumit apapun, pasti bakal ada solusinya" gumam Bumi

Zara menunduk dan menatap Bumi dengan lekat, seolah dia tidak percaya bahwa yang baru saja berkata itu adalah Bumi.

Zara terus menatap Bumi, lelaki itu tidak terlihat nakal ketika memejamkan matanya, dia terlihat polos dan sangat lugu. Berbeda ketika dia bangun, tampang malaikatnya saat ini akan langsung berubah menjadi tampang setan.

"Bumi, lo tidur?" tanya Zara pelan

"Ga, gue cuma takut khilaf aja kalo buka mata, secara ada cewek cantik yang sekarang berada dengan jarak sedekat ini sama gue" jawab Bumi

Zara memukul kepala Bumi dengan kesal, Bumi meringis dan membuka matanya. Dia menatap Zara kesal.

"Lo mesum" ucap Zara

LAZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang