"Dipaksa melepas ketika ingin bertahan rasanya sangat menyakitkan, namun jauh lebih baik menangis sekali karena dipaksa melepaskan dari pada menangis setiap hari karena memilih bertahan"
_o0o_
Zara menumpukan kedua lengannya diatas meja, tatapannya kosong menatap papan tulis di depannya. Ujian akhir sekolah sudah hampir di depan mata, sebentar lagi semua kisah masa SMAnya akan segera berakhir.
Zara melepas cintanya di akhir tahun masa sekolahnya, cinta yang dia kejar bertahun-tahun lamanya. Cinta yang membuatnya menjatuhkan harga diri, namun kandas hanya dalam hitungan detik.
Langit masih menjadi kekasihnya, tapi Zara merasa dia sebenarnya tidak pernah benar-benar memiliki Langit. Langit miliknya, namun Langit terlalu jauh untuk sepenuhnya dia genggam.
"Ra"
Zara sedikit tersentak ketika seseorang menepuk bahunya, dia seolah ditarik paksa dari dunia hayal menuju dunia nyata yang penuh akan luka.
"Dicariin Bumi"
Zara mengangguk dan bangkit dari posisinya. Dia berjalan malas keluar kelas. Tatapannya tertuju pada seorang pemuda tampan yang sedang bersandar di pembatas pagar.
"Bumi"
Bumi balik menatap Zara, segaris senyum tipis terukir di wajahnya.
"Kantin yuk" Ucapnya
"Belum istirahat, ini masih jam pelajaran" Ucap Zara menolak
Bumi memutar bola matanya dengan malas.
"Belajar mah gampang, nanti biar gue yang ajarin lo. Lagian lo harus tau satu hal, aturan ada untuk dilanggar" Ucap Bumi
"Ga sehat ni orang" Gumam Zara kesal
Bumi mendengus kesal dan menatap Zara dengan jengkel.
"Ayo, jangan banyak omong. Gue ga suka orang yang banyak alesan"
Bumi menarik Zara dengan pelan dan membawanya menuju kantin. Zara menatap Bumi dengan jengkel, tapi dia tetap mengikuti langkahnya.
Zara dan Bumi sampai di kantin, mereka memilih duduk di salah satu meja, meja paling ujung yang berada di sudut kantin.
"Gue beli makan dulu, lo duduk disini jangan bergeser satu centi pun" Ucap Bumi
"Lo kira gue batu yang ga bisa gerak" Dengus Zara
Bumi terkekeh pelan, dia mulai meninggalkan Zara dan menuju salah satu warung yang ada di kantin, memesan makanan dan kembali dengan nampan berisi 2 mangkuk.
"Nih gue beliin lo seblak ceker, pasti lo suka" Ucap Bumi sambil mendudukan diri di depan Zara
Zara berbinar menatap makanan di depannya, dia segera mengambil mangkuk itu dan bersiap untuk memakannya.
"Ekhem"
Zara melirik Bumi yang kini menatapnya sambil menengadahkan kedua tangan. Zara meringis pelan, dia lupa berdoa. Zara tersenyum pada Bumi dan ikut menengadahkan tangannya, berdoa dengan cepat dan mulai memakan seblaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210693580-288-k168168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LAZARA
Подростковая литератураDitolak oleh orang yang kau cintai dan memiliki keluarga yang hancur berantakan, bukanlah keinginan siapapun di dunia ini. Alzara Rainza, gadis cantik dengan takdir yang rumit. Harus bertahan ditengah rasa sakit akibat penolakan dan rasa tercabik da...