Beberapa hari kemudian.
"Bang." Ucap Liora pelan memperhatikan Elvano yang sedang sibuk mengemas pakaiannya.
Setelah merasa baik dan kondisinya juga sudah pulih, Dokter mengijinkannya pulang. Tetapi dengan syarat ia harus beristirahat dulu takut-takut luka yang sudah di jahit nantinya kembali terbuka. Oleh karena itu David memutuskan untuk sementara Liora tinggal bersama mereka.
David tahu jika Elvano tidak bisa membiarkan kekasih anaknya tinggal sendirian dengan kondisi yang masih belum baik. Sebenarnya Rachel yang meminta, karena tanpa sengaja ia mendengar perbincangan gadis pemalu itu dengan pemilik kontrakannya yang mengatakan jika tak bisa membiarkannya lagi menunggak. Dan mau tak mau Liora pasrah.
Dan karena kondisinya yang tak memungkinkan, Nesya dan Kenand yang membereskan barang-barang Liora di rumah kontrakannya.
"Hm," Elvano menutup rasleting tas pakaian gadisnya dan menghampiri Liora yang duduk di pinggir ranjang.
"Aku...aku nginep di rumah tante Mona aja, ya?" Ucapnya setengah berbisik pelan.
"Kenapa?"
"Aku nggak enak sama Ayah dan Bunda,"
Menghela napas, Elvano meraih jemari mungil Liora dan menggenggamnya. "Justru Bunda dan Ayah yang minta kamu buat tinggal di rumah," ia mengelus tangan gadisnya lembut. "Lagian kalau kamu tinggal bareng kami, aku jadi nggak khawatir sama kamu dan Nesya juga senang soalnya ada temen di rumah."
Selama Liora mengenal Elvano, laki-laki ini sangat dingin dan pendiam ah dan irit ngomong. Tetapi setelah mereka dekat dan jadian perlahan namun pasti perubahan Elvano sangat banyak. Ia jadi lebih banyak bicara dan selalu lembut padanya.
Wajahnya sampai memanas saat menatap Elvano yang juga menatapnya dalam. Ada ketulusan dimatanya.
"Yaudah kalau itu mau Abang," Elvano tersenyum sembari mengelus puncak kepala gadis pemalu yang sudah berhasil mencairkan dinginnya hati dan dirinya.
"Kita pulang?" Liora mengangguk dan berjalan di samping Elvano yang menenteng tas ranselnya.
Mereka beranjak meninggalkan ruangan VVIP selama Liora di rawat seraya bergandengan tangan. Sesekali Elvano memgangguk saat para perawat dan staf rumah sakit menyapa mereka di sepanjang koridor rumah sakit.
Tak banyak juga para suster tersenyum malu-malu melihat anak pemilik rumah sakit tengah berjalan bersama seorang gadis sembari bergandengan tangan. Mereka tampak sibuk berbisik-bisik mengatakan jika keduanya sangat serasi.
🌼🌼🌼
Sementara di rumah keluarga David sibuk menyiapkan party kecil-kecilan untuk menyambut kepulangan Liora. Ruang tamu megah itu sudah di sulap sedemikian rupa oleh Nesya, Kenand, kedua sahabat Elvano dan tentu saja para sepupu mereka. Seluruh keluarga besar Adhitama dan Wisnu juga ikut berkumpul bersama.
Balon berwarna-warni menghiasi ruang tamu yang sangat luas. Ucapan kembalinya Liora juga tak luput. Bahkan Bimo menutup caffenya hanya untuk ikut bergabung dan menyuruh Julian juga Mbak Ningsih ikut karena mereka membantu menyiapkan hidangan nantinya.
Suara klakson mobil menghentikan kegiatan mereka semua. Tahu jika itu pasti Elvano dan Liora mereka semua bersiap dan memegang terompet.
Usai memarkirkan mobil, Elvano membantu Liora turun dan menuntunkan masuk ke dalam. Ia membuka pintu dan mendapati ruangan tamu begitu sepi.
"Kok sepi, Bang?" Tanya Liora penasaran.
"Aku juga nggak tahu," balas Elvano bingung. "Apa Bunda dan yang lain di ruang keluarga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Romance[Completed] Squel of Posessive Doctor ✨ High Rank : #2 Keadilan #2 Renang #2 Coolgirl #3 Coolman