Elf - Second Home

4.7K 330 0
                                    

Play to mulmed 🔝
🎵 Machine Gun Kelly, X Ambassadors and Bebe Rexha - Home 🎵

🌼🌼🌼

Motor sport Julian berhenti di sebuah kontrakan mungil namun sederhana, tempat tinggal gadis yang sedang berusaha turun dari motor besarnya itu. Setelah kakinya menginjakkan tanah, ia sedikit merapihkan rambutnya yang berantakan akibat angin malam.

"Terima kasih, Bang, sudah mengantar aku sampai pulang." ujar Liora dengan tulus. Ia memamerkan senyuman lebarnya pada pria di depannya itu.

"Tidak perlu sungkan seperti itu." balas Julian kemudian. "Kalau begitu aku pamit ya?"

"Eh nggak mau mampir dulu?"

Julian memamerkan senyuman miringnya.

"Kamu serius mengajakku mampir? Kamu kan sendirian."

Jawaban Julian tentu saja membuat Liora gelagapan. Ia lupa jika di rumah hanya ada dirinya seorang diri. Hans sangat jarang pulang.

"I-iya juga. Maaf Bang aku hanya basa-basi saja." ucap Liora akhirnya.

Memang ia hanya tak enak kalau langsung menyuruh Julian setelah mengantarnya pulang, makanya ia tadi hanya berbasa-basi sedikit.

Terkekeh geli Julian menganggukkan kepalanya.
Gemas dengan kepolosan gadis didepannya itu.

"Aku hanya bercanda. Lagian nggak enak juga di lihat tetangga nanti."

"Ya sudah kalau begitu aku pulang." sambungnya.

"Hati-hati, Bang."

Sekali lagi Julian hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban sebelum menancap gas meninggalkan Liora seorang diri.

Sepeninggalan Julian, Liora merutuki dirinya sendiri bagaimana bisa ia menyuruh seorang pria memasuki rumahnya? Haduh ia sampai lupa jika ia hanya tinggal seorang diri. Berdua namun Hans, Papanya sering kali pergi dan pulang entah kapan.

Karena tak ingin memikirkan kebodohannya lagi, akhirnya ia berjalan menuju rumah kontrakan mungil yang selama ini ia tinggali beberapa tahun belakangan ini.

🌼🌼🌼

Keesokan harinya Liora sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Ia akan segera berangkat sekolah karena waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. Ia harus mengejar bus jika tak ingin terlambat.

Setelah menempuh jalan selama lima menit akhirnya ia sampai di halte bus tempat biasanya ia menunggu bus tiba. Sembari duduk menunggu sesekali Liora menggoyang-goyangkan kedua kakinya di tanah. Ia menundukkan kepala menatap sepatu hitam putihnya yang sudah lusuh karena tak pernah di ganti.

Saat tengah sibuk melamun, suara klakson membuyarkan lamunannya. Ia mendongak dan melihat Nesya, sahabatnya tengah melambaikan tangan kearahnya di dalam mobil yang jendelanya sengaja ia buka.

"Liora kamu ngapain disini?" teriaknya dari dalam mobil putih milik El, kakaknya.

"Aku nungguin bus." sahut Liora.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang