Acht - Part Time

5.2K 346 2
                                    

Play to mulmed 🔝
🎶 Maroon 5  - Girls Like You 🎶

🌼🌼🌼

Usai melaksanakan ibadah salat subuh, Liora segera menyiapkan kue bolu kukus berwarna warni itu ke dalam sebuah keranjang kue. Hari ini ia akan menitipkan lagi kue buatannya itu ke warung tetangga dan meminta uang hasil jualannya kemarin yang belum sempat ia minta.

Selesai mandi dan mengganti baju kaos biasa dan celana yang kusam, ia menenteng keranjang itu dan segera keluar rumah. Namun sebelumnya ia melihat Papanya masih asik tidur dengan suara dengkuran yang cukup keras. Liora hanya bisa menghela napas melihat tingkah Papanya itu.

Melihat jam di dinding pukul enam lewat sepuluh menit, masih ada waktu siap-siap ke sekolah setelah ini. Ia harus mengejar bus agar tak terlambat.

Bergegas ia keluar tak lupa menguncinya.

Hanya butuh beberapa meter hingga tiba di warung tempat biasa ia menitipkan jualannya itu. Setelah pemilik warung memberikannya uang hasil jualannya kemarin dan mengambil titipan Liora, Liora mengucapkan terima kasih dan segera pamit. Ia harus bergegas pulang untuk menyiapkan sarapan untuk Papanya dan segera bersiap ke sekolah.

Beberapa menit kemudian, ia sudah siap dengan seragam batik merah maroon dengan rok sekolah berwarna senada. Batik khas sekolahnya.

Pukul enam lewat dua puluh menit saat ia sudah bersiap lalu memakai sepatu buluknya itu dan menyampirkan tas pungggung berwarna coklat di punggung.

"Liora sini kamu!" suara teriak yang berasal dari dapur yang langsung terhubung ruang makan membuat Liora mengurungkan niatnya untuk segera berangkat. Dengan langkah pelan ia masuk ke dalam dan melihat Papanya sedang berdiri dengan berkacak pinggang membuka penutup makanan di meja makan kecil itu.

"Kenapa Pah?"

"Kamu bilang kenapa? Lihat! Kamu kasih makanan yang ini lagi?!" bentaknya menunjuk hidangan yang tersusun rapih di meja makan. Liora menuruti jari telunjuk Papanya itu dan melihat tidak ada yang salah. Ia memang hanya memasak seadanya saja. Telur ceplok dibalur kecap manis dan nasi kemarin yang sudah ia panaskan.

"Liora cuma bisa masak seadanya." ujar Liora.

"Ck! Seharusnya kau masak ikan goreng atau ayam untuk menyambut Papamu! Bukan malah makanan sampah seperti ini!"

Apa?

Makanan sampah?

Sudah bisa makan seperti itu saja Liora bersyukur dan Papanya bilang itu makanan sampah? Tidak tahukah Papanya jika Liora harus menahan kelaparan demi Papanya.

Menghela napas untuk mengontrol emosinya yang mungkin bisa meledak tapi ia urungkan mengingat sebentar lagi bus akan segera tiba dan ia tak mau ketinggalan bis.

"Yaudah kalau nggak mau makan." ucapnya pada akhirnya. "Papa seharusnya bersyukur masih bisa makan. Nggak kayak orang yang diluar sana yang bahkan memakan makanan dari tempat sampah." ia menarik napas dan melanjutkan. "Liora berangkat sekolah, assalamualaikum."

Ia langsung berbalik dan berjalan meninggalkan Papanya yang kini sudah mengamuk.

"Anak sialan! Berani-beraninya kau melawan!"

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang