Ein und Zwanzig - Couple (2)

4.1K 302 24
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran!

Selamat malam minggu para jomblowers😋

Happy reading 😘

🌼🌼🌼


Semalaman ia sulit tidur.

Kenapa?

Tentu saja ini semua gara-gara perlakuan manis Elvano dan yang lebih membuatnya sulit tidur karena mulai sekarang ia resmi menjadi pacar seorang Elvano Airlangga Setiawan.

Jujur saja sampai sekarang ia masih tidak menyangka jika kini ia pacaran. Sepanjang perjalanan hidupnya Liora bahkan tak memusingkan hal itu. Yang wajar saja dialami oleh remaja sepertinya. Namun kembali lagi Liora tak seperti gadis-gadis yang lainnya yang memusingkan soal percintaan.

Tidak.

Ia tak punya waktu untuk itu. Karena ia hanya memusingkan biaya kehidupannya sehari-hari dan tentu saja sekolah. Tapi semua itu sirna sejak ia pertama kali bertemu dengan Elvano.

Kalau boleh jujur Liora memang tertarik dengan kakak Nesya, sahabatnya itu. Namun ia hanya mengaguminya dalam diam. Baginya Elvano sosok yang sangat sempurna. Sempurna sebagai kakak yang selalu menjaga dan meyayangi adiknya dengan tulus. Sempurna sebagai seorang anak yang berbakti pada kedua orang tuanya. Dan sempurna sebagai seorang yang mempunyai otak pintar juga sopan santun.

Lalu tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja perlakuan Elvano berubah seratus delapan puluh derajat. Dari yang mulanya dingin terhadap semua cewek kecuali Nesya dan Bundanya, kini sangat hangat terhadapnya.

Liora bingung.

Tentu saja bagaimana bisa ia tak bingung dengan sikap aneh Elvano. Dan belum juga kebingungannya berhenti Elvano langsung menembaknya tanpa menerima penolakan.

Bagaimana dengan Liora?

Jelas ia sangat shock tak tahu harus bersikap seperti apa mulai sekarang. Lagian ia juga tidak tahu harus seperti apa dihadapan Elvano.

"Hei kenapa ngelamun?" Liora tersentak kaget saat sebuah suara mengagetkannya.

Ia menoleh ke kanan dan mendapati Elvano tengah berdiri disampingnya sembari memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celana abu-abunya.

Sejak kapan Elvano di sini?

Liora termangu sembari mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Nggak baik pagi-pagi udah ngelamun." ujar Elvano lagi memperhatikan wajah polos gadisnya itu.

"Bang El kapan nyampenya?" tanya Liora seraya menyelipkan rambutnya di telinga.

Ia malu.

"Sejak kamu keluar dari rumah terus ngelamun di teras."

Mata Liora membulat mendengar penuturan Elvano. Berarti sudah sejak sepuluh menit yang lalu Elvano berada di depan rumahnya dan memperhatikan dirinya.

Elvano mengulum senyum melihat rona merah yang terpancar di wajah cantik gadisnya.

Imutnya.

"Kita berangkat." ucap Elvano seraya mengacak rambut Liora dengan sayang. Sepertinya tindakan ini akan menjadi kebiasaannya.

Liora mengangguk dan mengikuti Elvano masuk ke dalam mobil yang sebelumnya dibantu oleh Elvano.

Dan segera Elvano menancap gas meninggalkan rumah Liora.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang