Sieben - Home(2)

5.4K 366 12
                                    

Pukul delapan kurang sepuluh menit Liora pamit pulang setelah ikut makan malam bersama di kediaman David. Tadinya ia menolak namun karena Rachel memaksa akhirnya ia tak enak untuk tidak mengiyakan.

Sore tadi sebelum makan malam mereka semua menikmati kudapan yang ia dan Bunda Nesya buat ditemani dengan secangkir teh hijau.

Yang Liora tahu bahwa Rachel—Bunda Nesya sangat menyukai greentea dan mungkin juga karena itu suami dan kedua anaknya mengikutinya.

Aduh siapa sih yang tidak menyukai greentea?

Teh hijau yang berasal dari Negeri Sakura itu memang sangat banyak di gemari oleh banyak orang. Selain karena rasanya yang enak, teh hijau juga memiliki banyak khasiat. Manfaat teh hijau sudah dimanfaatkan oleh banyak orang untuk menambah kecantikan wajah, menurunkan berat badan, hingga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hal ini disebabkan karena teh hijau tinggi akan kandungan zat antioksidan seperti enzim, asam amino, dan polifenol. Selain itu, teh hijau juga mengandung vitamin B, folat, mangan, potasium, magnesium, dan kafein.

Pantas saja kedua orang tua Nesya masih tetap awet muda karena kebiasaan mereka yang selalu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung teh hijau.

Greentea Tiramisu Cake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Greentea Tiramisu Cake.

Itu kali pertama selama hidupnya mencoba cake greentea yang sangat lezat. Seperti cake yang disajikan di hotel bintang lima atau di restoran mahal.

Rasanya Liora sangat terharu karena mendapat kesempatan membuat cake seenak itu. Apalagi Rachel sempat bilang padanya tadi bahwa ia senang hati mengajarinya membuat kue lagi lain waktu.

Andai saja mamanya tidak meninggalkannya mungkin sekarang kehidupannya tak seperti sekarang.

Berada di rumah Nesya membuatnya merindukan rumah yang penuh dengan kehangatan seperti keluarga David. Namun kini rumahnya bahkan seperti bukan rumah.

Tapi seperti nereka baginya.

Hans yang selalu memukulnya setiap kali marah jika kalah dari judi atau saat Liora tak memberinya uang hasil jualan kue yang ia kumpulkan.

Ia cuma berharap agar Papanya itu bisa berubah dan kembali lagi seperti dulu.

Lamunan Liora kembali saat ia sadar jika bus yang ia tunggu akhirnya tiba. Buru-buru ia masuk ke dalam bus dan duduk tepat di dekat jendela.

Ia tadi menolak Elvano mengantarnya. Ia juga tahu diri jika Abang sahabatnya itu sangat lelah dan pasti butuh istirahat. Lagian ia juga segan pada Elvano. Jadi dengan pasrah Rachel dan David oh tentu saja Nesya membiarkannya pulang seorang diri. Padahal sahabatnya itu sangat heboh sendiri menyuruh abangnya itu mengantarnya, tapi setelah meyakinkan akhirnya Nesya pasrah.

Melihat keluar jendela Liora tersenyum kecil. Malam ini seperti biasa. Jalanan ibukota tak pernah sepi. Banyak kendaraan yang masih beraktivitas.

Jakarta tak pernah tidur.


ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang