Sebelumnya Selamat Natal dan Tahun Baru 2021 🥳🎊 semoga di tahun ini pandemi segera berlalu dan bumi lekas membaik seperti sediakala. Maaf telat ngucapinnya ya sayang2 akuhhh🥰
Btw aku mau ngasih tau kalau aku tuh jarang update juga karena aku nulisnya per part. Jadi sistemnya nulis-update. Gitoooo. Muhehehe 😅 aku jarang nyimpen draft di cerita2 yg ku tulis sebelumnya karena gitu wkwkwk. Yaudah deh sesi curhatnya udah.
Doain biar cerita ini cepat selesai ya? Udah lama banget soalnya huhuhu🥺
Happy Reading sayang2 akuhhh😘❤️
🌼🌼🌼
"Kamu baru bangun, Sayang?" Suara Rachel mengagetkan Elvano yang baru saja turun dari lantai dua.
"Sore Bun," ucapnya sembari megecup pipi Rachel.
"Sore Sayang," balas Rachel sembari mengoleskan selai strowberry di roti. "Yang lain udah bangun dari tadi, sepertinya di taman belakang," sambung Rachel.
Elvano mengangguk seraya meneguk segelas air dan setelahnya langsung menuju taman belakang villa. Saat melewati ruang keluarga, para sepupunya ada di sana dan menyapanya yang hanya di balas dengan deheman olehnya.
Ternyata benar, adiknya, Liora, Kenand dan kedua sahabatnya sedang berkumpul di sana. Sepertinya mereka tak menyadari kehadirannya.
Liora yang pertama kali menyadari keberadaan Elvano tersenyum. "Selamat Sore, Bang,"
"Sore," ucap Elvano seraya duduk tepat di samping Liora. Nesya berdecak karena posisinya sudah enak tapi berhubung dia adik yang baik nan pengertian maka dia mengalah dan menggeser duduk di samping Kenand yang senyum-senyum nggak jelas.
"Kenapa nggak bangunin?" Tanya Elvano pada dua sahabatnya yang duduk tak jauh darinya.
Devan yang memang tidur sekamar dengannya cuma cengengesan nggak jelas. "Aku liat kamu capek banget, jadi nggak tega bangunin."
"Hm,"
Dalam hati Devan berdecak melihat sahabatnya yang super dingin dan irit bicara ini.
Kenand menyikut lengan Nesya. "Mau ikut nggak?"
"Kemana?" Tanya Nesya sibuk memasukkan roti ke dalam mulutnya.
"Jalan-jalan. Di sekitar sini kan ada danau."
"Nggak," bukan Nesya yang jawab melainkan Elvano yang rupanya sejak tadi mendengar pembicaraan mereka.
"Lah kenapa, Bang?" Protes Kenand.
"Bukan muhrim!" Balas Elvano dingin.
"Uhuk...Uhuk...Uhuk.." Leo yang sejak tadi diam dan sibuk menikmati secangkir teh tak ayal menyemburkan tehnya yang baru saja ia teguk.
Secara refleks Devan membantu menepuk-nepuk punggung Leo.
"Bang Leo minum ini," Liora menyodorkan segelas air yang langsung di terima Leo dan meminumnya hingga tandas.
Kenand langsung mingkem mendengar Elvano berucap demikian. Lain halnya dengan Nesya yang terbahak.
"Kamu udah makan?" Liora menggeleng menanggapi ucapan Elvano.
"Bang El, Mbak Nenes!" Seru bocah laki-laki berumur 5 tahun berlarian menghampiri Elvano dan yang lain.
Bocah laki-laki itu menghambur ke pelukan Nesya dan menyembunyikan wajahnya di pelukan Nesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Storie d'amore[Completed] Squel of Posessive Doctor ✨ High Rank : #2 Keadilan #2 Renang #2 Coolgirl #3 Coolman