Happy reading kawan 😘
🌼🌼🌼
Keesokan harinya Liora sudah siap dan akan segera menuju lokasi dimana brosur lamaran yang ia temui di dekat halte bus sepulang sekolah kemarin.
Ia tampak gugup dengan segala pemikiran yang muncul di dalam benaknya.
"Semangat Liora! Semoga kamu diterima!" rapalnya dalam hati dan memberikan semangat untuk dirinya sendiri.
Ia merasa beruntung karena ini hari minggu jadi ia tak perlu bersusah payah meminta izin agar bisa memasukkan lamaran kerja.
Pagi-pagi buta sebelum ayam berkokok Liora sudah bangun dengan mempersiapkan segalanya. Sebenarnya dari semalam ia menyiapkan semuanya. Namun subuh tadi seperti biasa ia membuat kue bolu kukus untuk ia titipkan di warung tetangganya.
Baru setelah itu ia bersiap dan berangkat ke tempat yang akan ia tuju.
Jika kalian bertanya papa Liora, pria itu memutuskan untuk pergi dari rumah entah untuk berapa lama. Liora sendiri tak memusingkan itu walaupun dalam lubuk hatinya seringkali ia khawatir dengan Hans. Dimana ia tidur, sudah makan atau tidak. Namun ia tahu jika Papanya itu memiliki teman dan mungkin ia menginap disana.
Beberapa menit kemudian akhirnya ia sampai ditempat tujuannya hari ini.
Sebuah toko bergaya klasik itu tampak masih sepi. Ya maklum saja ini masih terlalu pagi. Jam masih menunjukannya pukul setengah delapan pagi.
Brown Cafe.
Sesuai dengan namanya, cafe ini didominasi dengan warna coklat. Dari luar saja sudah tampak sangat cantik, apalagi di dalam.
Dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, Liora pun memberanikan diri melangkah ke cafe tersebut.
Bunyi lonceng yang berada di atas pintu masuk menandakan jika ada pelanggan menyambut Liora.
Mata Liora terpanah saat melihat di dalam cafe tersebut. Benar dugaannya. Cafe ini benar-benar indah dengan hampir seluruh cafe ini di design dengan menggunakan kayu jati asli berwarna coklat.
Setiap sudut ruangan ini terdapat gantungan bingkai foto bunga matahari.
Perpaduan yang sangat pas.
Tanpa Liora sadari sedaritadi ada seorang pria muda yang beberapa tahun lebih tua memperhatikannya sejak ia masuk ke dalam cafe itu. Pria itu yang sedang sibuk membersihkan meja menghentikan aktivitasnya. Seingatnya ini belum jam delapan dan sudah ada pelanggan yang datang sepagi ini?
Dengan wajah bercampur penasaran, pria itu akhirnya memutuskan menghampiri Liora yang masih tak menyadari kehadirannya.
"Ekhem." suara deheman seseorang mengalihkan perhatian Liora. Ia menoleh dan tersentak kaget dengan pria yang berdiri beberapa langkah dihadapannya.
Ia mengelus dada sembari beristigfar dalam hati.
"Maaf Dek, cafe-nya belum buka. Kalau adek mau nunggu sekitar setengah jam lagi bisa?" kata pria dengan postur tinggi itu dengan rambut gondrong yang diikat. Ia tampaknya salah satu pegawai disini karena ia memakai apron bertuliskan nama cafe tersebut.
Sadar dengan kebisuannya, akhirnya Liora menarik senyuman canggung. "Em maaf Kak, sebenarnya saya bukan mau membeli." tutur Liora pelan sembari memperhatikan pria itu yang kini menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Sa-saya mau melamar kerja." akunya dengan gugup.
"Oh. Kalau gitu kamu ikut saya." ujar pria itu setelah tahu maksud Liora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Romance[Completed] Squel of Posessive Doctor ✨ High Rank : #2 Keadilan #2 Renang #2 Coolgirl #3 Coolman