Sech und Zwanzig - Family Time

2.7K 232 10
                                    

Selama beberapa jam menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Puncak, Bogor di temani oleh keheningan. Mobil Pajero milik David juga hening. Rachel dan Adel tampak tertidur dengan pulas dengan kepala yang saling menyender satu sama lain. Rayhan yang mengemudikan mobil hanya tersenyum melihat keduanya melalui rear view mirror.

"Mereka berdua masih sama ya?" David membuka suara di tengah keheningan.

Rayhan menoleh sebentar kearah David dan kembali fokus menyetir. "Iya, Bang. Rasanya baru kemarin kuliah terus kerja dan sekarang udah punya anak, udah pada gede malah," kekeh Rayhan mengenang bagaimana kisah perjalanan cintanya.

"Kamu benar. Perasaan baru kemarin aku ketemu Jani dan langsung ngelamar dia tiba-tiba," menolehkan kepala keluar jendela David melanjutkan. "Berapa kali aku di tolak dan akhirnya bisa dapetin Jani. Tentu harus bersaing denganmu dulu."

"Dan Abang yang menangkan?" Sambung Rayhan.

"Kamu benar," David tertawa mengenang kisah mereka yang menurutnya seperti film dan novel yang penuh dengan drama. "Pesona aku emang nggak bisa kamu kalahkan,"

Mengangkat bahu Rayhan menjawab. "Mungkin mata Rachel yang buta kali, Bang."

Lalu keduanya tertawa bersama.


🌼🌼🌼

"Kita udah dimana, Bang?" Suara Liora mengalihkan pandangan Elvano yang sedang fokus menyetir.

"Kamu bangun?"

Liora mengangguk. "Maaf aku ketiduran."

"Nggak apa-apa, kamu tidur lagi aja," ujar Elvano lembut.

"Udah nggak ngantuk, lagian ini udah dekat kan?"

"Hm." Elvano berdehem menanggapi.

Nesya menggeliat dan perlahan membuka matanya. "Kita udah dimana?" Tanyanya dengan suara serak.

"Udah deket kok," balas Liora.

"Hoaaaam," Leo terbangun dari tidurnya. "Sorry El, aku ketiduran. Kita udah dimana?"

"Deket lagi sampai," ketus Elvamo dengan dingin.

Menggaruk kepalanya yang tak gatal, Leo cengengesan. "Hehehe nanti pulangnya aku yang nyetir deh."

Elvano cuma melirik sebentar dan kembali fokus ke depan.

Tak lama mereka semua sampai di villa keluarga Adhitama dan Wisnu yang sangat luas. Setelah kedua anak mereka menikah, Adhi dan Wisnu sepakat untuk menggabung villa keduanya setelah sebelumnya membeli villa tepat di samping villa keluarga Adhitama. Villa yang tadinya luas semakin tambah luas lengkap dengan kolam renang, tempat barbaque dan taman yang tak kalah luas.

"Bang Dev, bangun," ujar Liora menengok ke kursi penumpang belakang. "Kita udah sampai."

"Ken, bangun! Kita udah sampai, woi!" Nesya terus mengguncang bahu Kennand yang susah banget di bangunkan.

"Heeemm." Kenand hanya berdehem.

Devan yang bangun terlebih dahulu menabok bahu anak itu cukup keras, dan sukses membangunkan Kenand.

Leo dan Elvano sudah turun terlebih dahulu membuka garasi mobil dan mengeluarkan barang bawaan mereka. Begitu juga dengan Nesya dan Liora.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang