Funfzehn - I'm in Love with Her

4.8K 304 11
                                    

Play to mulmed 🔝
🎶 Ikon - Love Scenario 🎶

Typo bertebaran! Mohon ditandai jika ada yang salah ketik soalnya auto ngetik di hape dan jarang buat cek ulang muehehe😋

🌼🌼🌼

"Liora, kamu sudah makan?" suara itu menghentikan aktivitas Liora berhenti membersihkan meja bekas pelanggan yang baru pergi.

"Akh, belum Bang Jul, kenapa?" jawab Liora balas menatap Julian yang sudah berdiri di dekatnya.

"Mau makan bareng? Kebetulan aku buat nasi goreng banyak tadi."

"Tapi nanti pelanggan gimana, Bang?"

"Nggak, sepi kok ini." ucap Julian.

Memang yang ia katakan benar, hari ini cafe tampak sepi mungkin karena cuaca kurang mendukung. Di luar masih hujan. Bahkan hujannya semakin deras, yang kemungkin akan awet lebih lama. Dengan cuaca seperti ini pasti orang-orang lebih memilih bergelung di dalam selimut dan tak keluar rumah. Jadi hanya ada beberapa pelanggan yang sepertinya neduh sembari menikmati secangkir kopi untuk menghangatkan tubuh mereka.

"Beneran nggak apa-apa?" tanya Liora sekali lagi.

"Iya kamu tenang aja ada Mbak Ningsih kok yang jagain. Soalnya tadi dia udah makan duluan." ujar Julian seraya menoleh kearah Mbak Ningsih yang lagi ngeliat kearah kami di depan meja kasir seolah tahu apa yang Julian maksud, Mbak Ningsih mengangguk dan melempar senyum kearah Liora.

Membalas senyuman Mbak Ningsih akhirnya Liora mengangguk dan mengekori Julian berjalan terlebih dahulu ke dapur. Mereka berhenti di depan pantry dan memilih duduk bersebelahan. Diatas meja pantry sudah ada satu piring nasi goreng special dengan campuran sosis, suiran ayam, kacang polong dan cumi. Aroma nasi goreng yang terlihat masih hangat itu membuat Liora menelan ludah.

"Jangan cuma di lihatin, tapi di makan." kata Julian yang melihat ekspresi Liora sedaritadi.

Dengan malu-malu karena ketahuan, Liora mengambil sendok dan memasukkan satu sendok penuh ke dalam mulutnya.

"Gimana?"

"Enak banget Bang!" seru Liora takjub.

Ini adalah nasi goreng terenak yang pernah ia makan. Memang tak perlu diragukan lagi keajaiban tangan Julian. Sungguh ia selalu takjub dengan semua makanan yang dibuat Julian. Rasanya benar-benar enak dan tak ada bedanya dengan masakan chef yang bekerja di hotel bintang lima.

Julian mengulum senyum. Ia puas jika Liora mengatakan jika masakannya enak.

Dengan lahap, Liora memasukkan lagi satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulutnya. Tak henti-hentinya ia bersyukur dapat menamakan masakan Julian yang menurutnya tak pernah gagal. Selalu enak dan tak kalah dengan restoran maupun hotel bintang lima.

Bertopang dagu sembari menikmati wajah Liora dari samping menyantap masakannya begitu antusias, Julian lagi-lagi menarik senyuman lebar.

Wajah mungil di sampingnya ini sungguh membuatnya mempesona dengan mata sipit berwarna coklat gelap, hidung mancung dan bibir yang mungil menambah daya tarik tersendiri. Sungguh perpaduan yang sangat pas.

Sadar jika sedaritadi diperhatikan, Liora menoleh kearah Julian yang sama sekali tak melepas pandangan padanya.

"Bang Jul nggak makan?" tanya Liora sadar jika ia hanya melihat satu piring nasi goreng di meja pantry. Lalu Julian makan apa?

Julian mengerjap-ngerjapkan mata saat Liora bertanya padanya.

"O-oh aku sudah makan tadi sama Mbak Ningsih." balas Julian sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang