Funf und Zwanzig - Holiday (2)

2.4K 224 6
                                    

Liora mengerutkan alis mendengar Nesya menghela napas berat.

"Kamu kenapa?" Nesya berbalik menghadap Liora.

"Sumpah otak aku berasa puyeng abis ngisi soal kimia tadi."

Terkekeh Liora hanya menggeleng-ngelengkan kepalanya.

"Ih aku serius tau! Kamu sih enak bisa jawab, lah aku?"

"Kan ada Bang El yang ajarin."

Nesya mengangguk. "Iya tapi tetap aja bikin puyeng."

Mereka baru saja keluar dari ruang ujian. Kedua gadis itu berjalan menyusuri koridor sekolah dan turun lantai bawah menuju kantin.

Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas dan sebentar lagi pembagian rapor akan di bagikan. Jangan lupakan liburan panjang yang sudah di tunggu-tunggu bagi semua siswa.

Sesampai di kantin, Nesya langsung duduk di kursi panjang dan memanggil bu kantin.

"Bu mie goreng pake telor satu ya sama es tehnya satu."

Ibu kantin mengangguk. "Neng Liora mau pesan apa?"

Terdiam sebentar, Liora berpikir untuk jajan atau tidak. Tapi mengingat ia belum sarapan sejak pagi dan belum lagi setelah pulang harus langsung berangkat kerja.

Setelah beberapa detik terdiam, akhirnya Liora mengangguk. "Nasi goreng sama air putihnya aja, Bu."

"Oke Neng Nesya sama Liora tunggu sebentar. Ibu buatin dulu pesanannya," jelas bu kantin seraya berjalan kembali ke stand jualannya.

"Kamu jadikan ikut liburan bareng kita?"

Liora memgangguk.

"Yes! Berarti nanti kita tidur bareng ya?" Nesya berseru heboh sampai seisi kantin memperhatikan mereka.

"Nes, nggak enak di liatin banyak orang," terang Liora mengingatkan.

"Biarin! Bodo amat!" Balas Nesya nggak peduli.

🌼🌼🌼

Beberapa hari kemudian.

"Gimana? Nggak ada yang ketinggalan kan?" David memasukkan koper miliknya dan Rachel juga Nesya. Sementara Elvano, Kenand, Liora, dan kedua sahabat Elvano hanya membawa tas ransel sedang yang di masukkan ke dalam mobil Elvano.

Mereka semua berencana berlibur di Puncak, Bogor.

Berhubung sudah lama tidak berlibur di sana.

"Eits, bentar-bentar! Kalian mau pergi liburan nggak ngajak-ngajak?!" Seru sebuah suara membuat semua orang yang berada di sana menoleh kearah pagar.

Di sana kedua orang tua Kenand, Adel dan Rayhan sudah berdiri di samping mobil David dengan koper di tangan Rayhan.

"Mama sama Papa ngapain?" Tanya Kenand melihat kedua orang tuanya.

"Ya ikut kalian lah! Kamu tuh, Hel, udah tega ya sama aku?" Adel memanyunkan bibirnya.

"Yank, inget umur. Nggak enak di liat ama anak-anak." Rayhan memperingatkan.

"Biarin! Kamu juga seharusnya tuh kasih tau dari kemaren kalau mereka pengen liburan. Ini malah aku tau dari Rachel!"

"Iya-iya, aku minta maaf. Udahan ya marahnya?" Bujuk Rayhan sembari memeluk pinggang istrinya.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang