Suasana kantin hari ini ramai seperti biasanya. Bertepatan dengan para murid yang keluar dari kelasnya masing-masing. Ada yang langsung mengantri memesan makanan, mencari tempat duduk dan bercanda gurau membentuk kelompok di sudut kantin.
Sama halnya dengan ketiga siswa pentolan yang baru saja memasuki area kantin. Ketiganya berjalan dengan santai tanpa memperhatikan banyak mata para siswi lainnya yang menahan nafas saat ketiganya datang. Tak dipungkiri lagi tiga sekawan itu memang menjadi incaran para gadis SMA Harapan.
Siapa yang tak mengenal mereka bertiga? Senior ganteng, pintar, baik, ramah, jago olahraga dan tentu saja dari keluarga berada.
Salah satunya Elvano Airlangga Setiawan.
Anak sulung pasangan David Airlangga Setiawan dan Rachel Anjani.
El nama panggilannya si cowok pendiam dan dingin.
Sejak tadi para gadis jerit-jerit memanggil namanya tapi tak ada satupun yang respon, malah kedua sahabatnya itu yang sibuk melambaikan tangan ke para gadis centil itu. Baginya hal itu sudah biasa.
Tujuannya ke kantin saat ini hanya satu. Menghampiri adiknya yang tentu saja sedang mengisi perut bersama sahabatnya.
Benar saja, mata langsung menangkap sosok Nesya yang sedang asik menyantap makanannya dengan seorang gadis berambut panjang dan seorang cowok berambut acak-acakan yang duduk di sebelah adiknya.
Akh, siapa lagi jika bukan Kenand?
Anak sahabat Bundanya yang sangat bawel melebihi perempuan.
Elvano menghentikan langkahnya saat ia sudah berada dihadapan meja panjang tempat adiknya duduk bersama kedua sahabatnya.
Sadar jika ada seseorang di dekatnya, Nesya mengangkat pandangannya dan mendapati sang Abang berdiri dengan salah satu tangan di masukkan ke dalam saku celana abu-abunya. Ada segaris senyum sangat tipis di bibirnya. Hampir tak terlihat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Makan mie goreng lagi?" tanya Elvano lembut sembari mengelus puncak kepala sang adik dengan sayang.
Nesya Naraya Setiawanーhanya memutar bola mata malas. Lagi-lagi meja mereka menjadi pista perhatian diseluruh penjuru kantin. Para gadis yang melihat sikap manis Elvano itu kembali menjerit-jerit heboh.
"Abang ngapain sih ke sini?" bukannya menjawab, Nesya malah balik bertanya.
"Nyariin kamu." balas Elvano sabar. Ia menundukkan bokongnya tepat disamping Nesya dan membuat Kenand cemberut harus mengalah. Kedua sahabatnya pun melakukan hal yang sama. Duduk di samping seorang gadis yang sedaritadi hanya diam menikmati makanannya.
