Dreizehn - Invy

4.6K 307 7
                                    

Play to mulmed 🔝
🎶 Vidi Aldiano - Cemburu Menguras Hati 🎶

Mon maap kalau banyak typo!

Happy reading kesayangan😘❤️

🌼🌼🌼

"Woi! Ngapain ngelamun daritadi?" seru Leo sembari melingkarkan lengannya di bahu Elvano.

Devan duduk di kursi tepat di depan Elvano yang sedaritadi hanya melamun.

Bel masuk belum berbunyi dan mungkin karena mereka hari ini datang terlebih dahulu makanya berasa lama.

Elvano melirik tangan Leo yang melingkar di bahunya dan menatap Devan bergantian.

"Nggak apa-apa." balasnya singkat.

"Elah bahasa kamu kayak anak cewek aja! Nggak apa-apa tapi ujung-ujungnya kenapa-kenapa!" sahut Leo menggelangkan kepalanya.

"Ada masalah? Kayaknya dari kemarin kamu lebih banyak ngelamun." ujar Devan tak memperdulikan Leo yang bersiul-siul menggoda teman sekelasnya.

Ketiganya berada di dalam kelas sekarang.

Elvano yang memang duduk bersama Leo dan Devan di bangku depannya bersama Aji, teman kelasnya yang lain.

Menghela napas pelan, Elvano menyerah. Berdebat dengan Devan itu tak akan ada habisnya sebelum ia bercerita apa yang terjadi sebenarnya.

"Kamu pernah suka sama cewek?"

Byur.

Sontak saja Leo menyemburkan minumannya yang entah ia dapat darimana saat mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Kamu nggak lagi mimpikan?" celetuk Leo menatap sahabatnya itu lebih intens.

Bukannya apa tapi selama ia berteman dengan Elvano dan Devan di bangku SMP, hanya dia yang tak pernah tertarik membahas soal perempuan. Berbeda dengannya dan Devan yang sudah beberapa kali berpacaran.

"Kamu lagi suka sama cewek?" tanya Devan memastikan kupingnya tak salah dengar.

Anggukan dan gelengan Elvano membuat Devan menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Aku nggak tahu." balas Elvano seraya mengedikkan bahu.

"Siapa ceweknya?"

"Hm?"

"Ceweknya siapa?"

"Liora?"

Byur.

Lagi-lagi Leo menyemburkan minumannya. Ia menoleh menatap Elvano.

"Liora sahabatnya Nesya?"

"Iya."

"Njirr kok bisa?" seru Leo sembari menutup botol minumannya dan fokusnya sekarang pada Elvano. Begitu juga dengan Devan yang sangat terkejut dengan ungkapan sahabatnya itu.

"Kamu serius?" tanya Devan memastikan.

"Hm." Elvano menganggukkan kepalanya.

"Buset! Akhirnya temen kita masih normal!" ujar Leo sembari bertepuk tangan.

"Aku emang normal!" balas Elvano tak terima.

Leo nyengir dan memberikan peace kearah sahabatnya itu.

"Kirain kamu suka terong."

Elvano membulatkan matanya mendengar celetuk Leo. Devan langsung menjitak kepala sahabatnya itu.

"Heh! Emangnya selama ini El nggak suka cewek?" geramnya.

"Ya kan baru kali ini si El bahas soal cewek! Kaget aku astaga!" balas Leo tak mau kalah sembari mengelus kepalanya yang jadi korban tangan Devan.

"Kenapa kamu suka sama Liora?" tanya Devan penasaran.

"Nggak tahu."

Ck.

Dasar bicara sama Elvano harus memiliki kesabaran ekstra soalnya ya begini, ditanya alasan kenapa suka jawabannya nggak tahu.

"Namanya juga suka ya nggak tahu lah!" balas Leo sembari menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya.

"Bener juga." balas Devan.

Ia prihatin dengan sahabatnya ini karena baru saja merasakan yang namanya jatuh cinta.

🌼🌼🌼

Yang dikatakan Elvano tadi bersama kedua sahabatnya itu memang benar. Entah kenapa saat melihat Liora bersama laki-laki lain ia merasa tak suka.

Beberapa hari ini ia mencoba mencari jawaban atas apa yang mengganggunya dan saat ia mencari tahu di google yang entah kepikiran darimana ia mencoba cari artikel 'Tanda Jatuh Cinta' yang menurutnya bukan dirinya. Namun saat membacanya ia kaget karena beberapa tanda itu ia rasakan.

Contohnya saat bersama dengan Liora ia selalu curi-curi pandang melihatnya, selalu tersenyum tipis saat melihatnya tertawa dan yang lebih meyakinkan saat ia melihat laki-laki tempo hari di Cafe tempatnya bekerja meminta bantuan Liora.

Bukannya ia buta, ia juga tahu jika pandangan laki-laki itu berbeda ke gadis pemalu itu. Dan ia tak suka jika Liora dekat-dekat dengannya.

Ia merasa.... cemburu?

Akh jadi ini yang di namakan cemburu?

Kenapa sangat menyiksa?

Ia tak suka perasaan ini.

Tapi di satu sisi ia juga tak bisa menampik jika pesona seorang Liora tak bisa di pungkiri. Gadis imut itu memang selalu menarik perhatiannya.

Gadis kuat dan lembut itu sangat istimewa.

Entahlah Elvano juga kurang tahu sejak kapan ia mulai perhatian pada sahabat adiknya itu. Karena beberapa bulan ini memang kadang Liora ke rumahnya untuk mengajari Nesya jika ia tak ada di rumah. Kadang juga Liora membantu Bundanya membuat kue.

Tak ingin memusingkan kepalanya, lebih baik Elvano tidur.

Sudah pukul sepuluh malam dan ia harus ke sekolah besok.

🌼🌼🌼🌼


Double update!

Senang nggak?

Pertama kalinya aku double up di cerita ini wqwqwq.

Oh iya mungkin ke depannya aku bakalan Slow Update di karenakan aku yang mulai sibuk ngurus Proposal dan Skripsi jadi, perhatian aku sepenuhnya ke sana.

Tadinya aku mau hiatus tapi setelah di pikir2 terlalu lama gantungin kalian. Jadi ya mungkin kalau ada waktu aku bakalan usahain update. Soalnya nggak nulis aku pusing sendiri kek minggu lalu.

Maaf kalau aku gantung, tapi aku nggak bisa fokus kalau terlalu banyak yang aku pikirin. Jadi aku orangnya musti fokus ke satu hal, kalau terlalu banyak takutnya nggak sesuai yang diharapkan.

Aku mohon perhatian kalian ya? Dan doain aku semoga Proposal dan Skripsinya berjalan dengan lancar. Aminnn ya Allah aminnnnn 😇🙏🏻

Ini juga sebagai ganti karena aku nggak update minggu lalu hehehe.

MARRY CHRISSMAS BAGI YANG MERAYAKAN DAN HAPPY NEW YEAR 2020 🎊🎇 🎉

Semoga tahun ini lebih berkah dari tahun sebelumnya! Aaaaaminnnnnnn!

Oh iya pengen tahu dong kalian pada tahun baruan dimana?

Regards,
-Fin-

01 Januari 2020.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang