PROLOG

1.2K 38 16
                                    

❗❗PLAGIAT???!!! JAUH JAUH❗❗

❗❗JANGAN LUPA VOTE & KOMEN❗❗

.

.

.

.

.

بسم الله الرحمن الرحيم

{AHLAN WA SAHLAN}

Semilir angin malam menerpa wajah gadis cantik yang sedang duduk di balkon kamar nya. Ia duduk di lantai yang hanya beralaskan tikar kecil, dengan di temani beberapa toples camilan.

Gadis itu nampak sibuk dengan dunia nya sendiri sampai tidak menyadari kalau wanita paruh baya baru saja masuk ke dalam kamar nya yang tidak di kunci. Ia menengadah kala mendapat elusan pelan di pucuk kepalanya.

Aisyah, sang ibu tersenyum manis seraya duduk di samping gadis itu. "Asik banget kaya nya, sampai gak sadar kalau Ummi masuk"

Zahra membalas senyuman manis dari sang ibu, lalu menodongkan setoples camilan yang di pegang nya, "Maaf Ummi, habis nya novel ini seru sih" Cicit Zahra sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Fatimah Naura Az-Zahra adalah nama lengkap dari gadis berkerudung hitam itu. Gadis yang memiliki netra berwarna coklat, hidung mancung, bibir pink alami, serta tubuh yang sangat putih, anak bungsu dari pengusaha terkaya di indonesia. Hampir sempurna Allah melahirkan gadis tersebut.

Wanita paruh baya itu terkekeh, "Gak apa-apa kok nak" Aisyah menjeda ucapan nya, "Eum, nak, ummi mau ngomong sama kamu" Sambung nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita paruh baya itu terkekeh, "Gak apa-apa kok nak" Aisyah menjeda ucapan nya, "Eum, nak, ummi mau ngomong sama kamu" Sambung nya.

Zahra menghentikan aktivitas nya memakan camilan, ia menatap ke arah wajah sang ibu, "Ngomong aja Ummi" Ujar nya. Kemudian kembali memilih-milih camilan untuk ia makan.

Pikiran Aisyah berkecamuk, ia takut kalau Zahra akan marah kepada nya, namun ia menggeleng, mencoba untuk menepis nya, "Kamu mau gak masuk pondok di Jakarta?" Tanya Aisyah ragu.

Sontak Zahra mendongak, "Kalau kamu gak mau juga gak apa-apa kok nak" Sambung Aisyah.

Terdengar helaan nafas pelan dari mulut Zahra, "Jujur Zahra dari dulu juga pengen mondok ummi, tapi Zahra takut Ummi sama Abi gak mengizinkan Zahra, jadi ya Zahra lanjutin aja sekolah nya di Darussalam" Tutur Zahra.

Aisyah tertegun dengan penuturan Zahra ia kira Zahra akan marah, tapi ternyata tidak, sifat Zahra malah berkebalikan nya, yang berarti gadis itu tidak menolak, "Zahra mau kok Ummi masuk pondok" Lanjut nya.

Darussalam, adalah pondok pesantren yang berada di martapura kalimantan selatan, letak pondok pesantren itu berdekatan dengan Masjid Agung Al-Karomah. Berbeda dengan pondok-pondok yang biasanya kalian temui, pondok pesantren Darussalam ini bisa dibilang pondok yang tidak mengharuskan murid nya untuk menginap di tempat itu. Namun bagi yang ingin tinggal berdekatan dengan pondok, bisa, karena di dekat pondok itu ada beberapa kost putra dan putri yang telah di sediakan oleh masyarakat sekitar.

Pondok pesantren Darussalam sendiri memiliki banyak sekali murid, tak sedikit ada yang dari luar Pulau Kalimantan, Contohnya Jawa. Dengan pergantian jam masuk untuk putra dan putri. Putra masuk dari jam delapan sampai sebelum Dzuhur, lalu Putri masuk dari jam satu siang sampai sore.

"Tapi nak, impian kamu kan masuk ke Darussalam sudah tercapai, terus kamu malah menyetujui untuk Ummi memondokkan kamu di luar Kalimantan, itu kamu benar-benar tidak keberatan sama sekali nak?"

Zahra menggeleng, "Darussalam salah satu impian Zahra, ingat Ummi salah satu, dan masuk pondok di Jakarta juga salah satu impian Zahra, jadi kalau itu masih baik buat Zahra, kenapa enggak?"

Aisyah sudah tidak bisa berkata-kata lagi, ia sangat bersyukur mempunyai anak yang mengerti akan diri nya dan suami nya, "Ummi jangan nangis, Zahra senang kok" Cicit Zahra kala mendapati Aisyah sedang menunduk dengan air mata yang mengalir.

Tanpa aba-aba Aisyah memeluk tubuh sang Putri, "Ummi sayang Zahra" Ungkap Aisyah.

Zahra tersenyum manis di dalam dekapan Aisyah, "Zahra juga Ummi" Sahut nya.

Aisyah melepaskan pelukan mereka, "Kita ke Jakarta hari Sabtu tanggal tiga nanti ya nak" Tutur nya.

Gadis cantik itu hanya mengangguk menanggapi, namun fikiran nya memikirkan hal yang lain, "Tanggal itu" Setelah membatin, Zahra menghela nafas perlahan, lalu tersenyum ke arah sang ibu yang sedang memilih camilan untuk di makan.

Entah ada kejadian apa di tanggal itu, pastinya hanya Zahra dan Allah yang tahu.

★★★★


Di Jakarta malam ini sangat cerah, bintang-bintang bahkan bulan bersinar menampakkan wujud mereka, sangat indah.

Satu buah mobil Pajero sport berwarna hitam nampak memasuki halaman pondok pesantren Al-Qamar dengan sangat mulus nya.

Hingga akhirnya kedua pintu mobil terbuka lebar. Shalawat serta tepukan Rebana mulai mengiringi berjalan nya empat orang yang baru saja keluar dari dalam mobil tersebut.

Di antara empat orang itu ada satu gadis kecil yang di gendong oleh seorang pemuda bersurban putih, "Kamu senang?" Tanya sang pemuda kepada gadis kecil itu. Yang langsung di balas anggukan antusias dari nya.

"Alhamdulillah" Ujar nya, sembari mengusap usap pucuk kepala gadis kecil berkerudung hitam itu.

★★★★

Humm, sampai sini dulu yaa prolog nya, jangan lupa vote, comment, and share, okey? Okey dong yaa.

Ah iya, kalo ada kritik serta saran, silahkan di komen yaaaa, terimakasihhhh, bubayyyy.

JALUR LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang