7

1K 88 17
                                    

Happy reading 😘

Vote and coment jangan lupa 🐣

...

"Lio lo kenapa sih?" ujar Kevan kesal melihat sedari tadi Adelio sibuk dengan ponselnya. Saat ini mereka sedang berkumpul di bascame. Tadi Adelio juga diajak mabar sama mereka tapi dia tidak mau.

Adelio hanya diam. Ia mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Ketika sambungan ditelpon nya terdengar diangkat dengan segera ia menempelkan di telinganya.

"Kamu dimana?" Ujar Adelio cepat. Harapan Adelio pupus yang menjawab telfonya bukanlah orang yang dia inginkan.

"Maaf."  Belum sampai orang itu bicara sudah lebih dahulu dipotong Adelio.

"Lo siapa ha? Kenapa handphone dia ada di elo?" Ujar Adelio ngegas.

"Dengerin dulu. Azel lagi balapan dan gue yang megang hp nya" Adelio lansung saja mematikan sambungan teleponnya tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari orang itu. Ia dengan segera memakai bajunya dan mengambil jaketnya.

Melihat Adelio yang berdiri akan pergi membuat teman-teman nya bertanya-tanya ada apa?.

"Mau kemana lo?" Ujar Adrian meletakkan ponselnya. Gamenya sudah berakhir.

"Sirkuit" satu kata mampu membuat semuanya lansung berdiri.

"Lo mau balapan?" Tanya Bima. Namun Adelio lansung saja memakai sepatunya.

"Azella" setelah mengatakan itu ia segera berlari keluar dan menaiki motornya. Teman-temannya yang mendengar nya lansung saja ikut bergegas dan mengikuti Adelio.

...

Saat tiba di sirkuit dapat dia liat banyak orang sedang bertepuk tangan dan bersorak. Itu artinya pertandingan sudah berakhir dan pemenang nya sudah diketahui.

Ia lansung saja mendekat ketempat gerombolan yang rame itu, diikuti teman-temannya dibelakang. Dapat dia liat gadisnya baru saja turun dari motornya,dan semua orang bersorak atas kemenangan nya.

Ia memecah kerumunan dan lansung saja menarik Azella menjauh dari sana.

"Apaan sih Del,main tarik-tarik aja" ujar Azella menghempas tangan Adelio yang menarik nya.

Adelio menatap Azella dengan sorot mata kecewa.

"Kamu yang apa-apaan. Aku nyariin kamu dari tadi. Aku khawatir sama kamu Azella" ujar Adelio membuat Azella terdiam.

"Tau dari mana aku disini?" Tanya Azella mengalihkan pandangannya dari Adelio. Mata elang Adelio tetap menatapnya seakan-akan meminta penjelasan lebih lanjut.

"Ngapain ikut balapan lagi?" Tanya Adelio. Bukannya menjawab ia malah balik bertanya.

"Emang salah ya? Aku cuman kangen sama balapan. Yaudah" jawab Azella sambil bersedekap dada.

Adelio terkekeh. Membuat Azella lansung saja kembali melihat Adelio. Adelio terkekeh namun sorot matanya tidak berubah.

"Kangen?"

"Iya" jawab Azella mantap.

"Lupa?"

"Lupa apa?" Azella mengeryit tidak mengerti.

"Lupa kalau kamu udah janji sama Ray ngak bakalan balapan lagi?" Azella lansung terdiam. Adelio benar, dia udah janji ngak bakalan balapan lagi.

"Itu ketika Ray masih ada"

"Terus kalau dia ngak ada kamu bisa langgar? Dia pasti kecewa banget El" ujar Adelio dengan tatapan sendu. Dia lansung saja memeluk Azella.

"Aku khawatir sama kamu. Aku ngak mau kamu kenapa-kenapa. Sama kayak dia makanya dia larang kamu balapan" Azella menerima pelukan itu dan membalasnya. Air matanya jatuh.

ZELLIO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang