24

597 89 11
                                    

HAPPY READING 😘

ingat!! Vote and coment nya jangan lupa😉

***

Bersahabat lah seperti pionering ,
yang kuat karena tali dan tongkat..
Tanpa ada palu dan paku yang menyakiti😉
~~~

"Lo kok bego sih? Harusnya tadi tu lo gak kepancing"

Bianca yang keadaan awalnya udah sedikit kebih tenang menjadi kembali kesal dengan apa yang telah terjadi tadi. Dimana Adelio telah mempermalukan dirinya.

"Lo bilang gue bego? Coba aja lu berada di posisi gue itu tadi" ujarnya tak terima.

"Intinya sekarang kita harus percepat rencana awal, sebelum Zella menyadarinya"

"Hilangnya Azella sekarang termasuk rencana lo juga kan?" Tuduh Bianca mampu membuat orang didepannya melotot.

"Maksud lo apa?"

Bianca tersenyum mengejek.
"Hilangnya Azella" ujarnya santai sambil meminum minuman yang tersedia di atas meja.

" Lo nuduh gue? Bukannya itu semua lo yang urus dengan Beni?"

"Iya gue yang urus. Tapi bisa aja kan,lo nyuruh Beni lakuin ini. Nah itu Beni" tunjuk Bianca saat seseorang baru masuk kedalam ruangan tersebut.

Beni lansung saja menghampiri 2 manusia yang sekarang memperhatikan dirinya. Tanpa pikir panjang ia lansung saja duduk bergabung di sana.

"Kenapa lo berdua manggil gue kesini?" Tanya nya to the point.

"Lo yang sembunyiin Azella? Ini gak termasuk yah rencana awal kita. Dan sekarang imbas dari kelakuan lo itu gue" ungkap Bianca angkat bicara.

Beni yang mendengarnya, mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Apa? Maksudnya apa sih?"

"Kemaren lo bawa dia kemana? Lo anter pulang kan?" Tanya gadis didepan Beni.

"Iya" jawab Beni mantap.

"Tapi kenyataannya tuh anak udah 2 hari gak pulang. Hari ini bokap nya balik, gue harus jawab apa ini?" Sembur Bianca mengigat kembali Adelard akan pulang hari ini. Bisa jadi hari ini akan hari sial nya hanya karena gadis yang bernama Azella.

"Lo gila? Jelas-jelas gue anter dia hari itu." Beni menjeda kalimatnya dan memperhatikan dua orang didepannya dengan seksama.

"Atau jangan-jangan ini rencana lo berdua yang ingin singkirkan dia? Iya kan? Terutama lo Mir" ujar Beni penuh selidik.

"Gue emang ingin singkirkan dia. Tapi bukan sekarang waktunya" mendengar jawaban itu, Beni melirik Bianca mungkin penjelasan apa yang akan Bianca berikan.

"Lo nuduh gue? Bukannya kemaren dia sama lo? Jadi yang patut di salahkan lo bukan gue. Apalagi lo suka sama dia,dan ini bisa jadi alasan lo sembunyiin dia agar hari itu gak terjadi kan?" ujar Bianca mengerti akan tatapan Beni yang menuduhnya. Dan ia malah menyodorkan kalimat yang mampu membuat Beni terdiam.

"Lo suka sama dia?" Ujar cewek yang bernama mir,namun tak di balas apapun oleh Beni.

"Ingat disini kita buat dia menderita. Bukan jadikan dia seolah-olah orang yang paling mulia" lanjutnya tegas pada Beni.

Beni yang mendengarnya menjadi muak dengan semua ini.

"Hentikan dendam lo. Cukup sampai disini mir" ujar Beni.

"Apa? Gue gak salah denger?. Ini belum di mulai dan lo udah nyuruh berhenti?" Jawabnya tidak terima.

"Kalau gue sih belum mau berhenti. Masih mau main-main. Abis gara tuh anak sekarang gue di permalukan, belum lagi kelakuan ayahnya dulu" sembur Bianca ikut-ikutan.

"Untuk sekarang bagus tuh anak hilang. Karena hilangnya dia, Aurel yang akan di salahkan"

"Lo bilang Aurel disalahkan? Gak hanya Aurel mir. Tapi gue disini di tuduh dalang nya" kata Bianca.

"Jujur aja mir, ini rencana lo kan? Yang buat Azella hilang?" Tuduh Beni yang di balas anggukan oleh Bianca.

"Nah benar. Kali aja lo rencanain sesuatu tanpa sepengetahuan kita kan?" Sambung Bianca.

"Enggak sama sekali. Sekarang tugas kalian cari dia sampe ketemu. Dan-" ia menjeda kalimatnya dan memperhatikan Bianca dan Beni.

"Kalau sampai ada di antara kalian yang sembunyiin dia,liat aja akibatnya. Nyawa kalian taruhannya" Setelah mengatakan itu dia pergi dari sana meninggalkan Beni dan Bianca.

"Dasar cewek gila" gumam Beni yang masih dapat di dengar oleh Bianca.

Bianca tertawa, melihat tatapan kesel Beni .
"Lo lupa? Dia emang dah gila"

"Lo juga gila" tuduh Beni menatap nyalang Bianca.

"O yah? Lantas kenapa anda mau kerja sama dengan komplotan orang gila kayak kami? Ngapain lo mau nurutin perintah dia?" Ujar Bianca penuh selidik.

"Lo pikir gue nurut gitu aja? Kalau bukan ancamannya keluarga dan harga diri gue. Ogah gue,gak bakalan mau dengerin dan lakuin perintah dia"

"Gitu-gitu. Dia juga sepupu lo kali"

"Iya lo gak salah. Dia sepupu gue. Sepupu tolol" jawab Beni tanpa minat.

"Lo tau kan? Dibalik semua yang dia lakuin ini ada alasannya."

"So pasti. Andai dia gak punya niatan kayak gini. Mungkin semuanya gak bakalan serumit ini!!" Setelah mengatakan nya Beni ikut undur diri pergi dari sana.

***

Oke hari ini itu dulu yah.
Maaf banget cuman 2 part.

Sekedar info Zellio tinggal gak beberapa part lagi loh. Jadi apa pertanyaan yang masih belum kalian dapat jawabannya nih?
Secepatnya kalian akan dapat jawabnya kok...

Ayo dong vote and coment,agar aku semangat nulisnya😉

Sampai ketemu next part 🤍

ZELLIO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang