27

498 81 32
                                    

Vote and coment jangan lupa yah guys 🤍

HAPPY READING 😘

...

Saat ini Adelio sudah bersiap-siap untuk melawan Beni di ring. Beberapa kali ia melirik ke arah penonton namun sosok yang ia cara tidak ada di sana.

"LIO SEMANGAT" teriak dari anggota Carlos yang ikut menonton pertandingan.

"Gue yakin,lo pasti bisa Yo" ujar Kevan berada di bawa ring.

"Pasti bisa" ujar Devano menimpali.

Wasit mengasih aba-aba agar kedua pemain mendekat tanda permainan akan dimulai.

"Siap?" Tanyanya pada Adelio dan Beni. Keduanya sama-sama mengaguk.

Wasit meletakkan tangannya di tengah Adelio dan Beni kemudian mengasih aba-aba.

"Mulai" ujarnya sedikit mundur.

Terjadi lah adegan tinju antara Beni dan Adelio. Kalian bisa bayangin sendiri gimana adegannya 😂.

Beberapa kali Adelio melirik ke penonton dan saat dia lengah terkena tinju oleh Beni.

"Yo fokus Yo. Fokus" ujar Devano membuat Adelio kembali fokus pada Beni.

"Gue kurang yakin Adelio bertahan. Selama Azella hilang selama itu pula dia tidak pernah makan" ujar Bima membuat mereka semua khawatir. Anggota Carlos yang lain kembali bersorak mengasih semangat.

"Dia bisa" ujar Adrian singkat.

Jika di bilang sebenernya tubuh Adelio itu sudah lelah, dia sering bergadang dan bahkan tidak tidur semalaman. Di tambah tidak mengonsumsi makanan. Ia hanya merokok dan minum-minum. Yah itu lah yang di lakukan Adelio sekarang sejak hilangnya Azella. Namun ia tetap berusaha kuat melawan Beni. Mengigat apa yang menjadi taruhannya.

Nyatanya harapan nya pupus. Yang di katakan Beni itu tidak benar, Azella nya tidak datang. Beberapa kali ia lengah terkena pukulan, akhirnya ia melampiaskan emosinya karena telah di bohongin oleh Beni. Adelio memukuli Beni tanpa ampun sampai Beni terjatuh.

"Bangsat. Lo bohong sama gue" ujar Adelio akan menyerang Beni kembali namun di tahan wasit dan Adrian yang ikut maju. Mereka semua mendekat. Bima dan Adrian berusaha payah menahan Adelio agar meredahkan emosinya.

"Yo udah. Dia udah kalah" ingat Bima namun Adelio masih menatap Beni penuh emosi.

Wasit berjongkok di depan Beni. Kemudian ia kembali berdiri.

"Pemenangnya adalah Adelio" ujarnya namun tak di hirau kan oleh Adelio. Adelio turun dari ring dengan dada yang naik turun menahan emosi.

"Adelio" ujar Seseorang saat Adelio baru saja turun dari ring.

Mendengar suara yang sangat ia kenal, ia mencari sumber suara. Senyuman nya mengembang saat melihat siapa yang berdiri tidak jauh darinya. Tanpa pikir panjang ia lansung saja menghampiri dan memeluknya erat.

"Jangan pergii" lirihnya membuat Azella mau tidak mau membalas pelukan Adelio.

...

"Ngapain ikut tinju?" Tanya Azella mengobati luka di pipi Adelio.

Adelio hanya diam memperhatikan wajah Azella. Mereka berada di luar ruangan tadi. Tidak mungkin juga kan mereka di sana didepan banyak orang?.

Merasa tidak mendapat jawaban Azella menekan luka Adelio membuat nya sedikit meringis.
"Sakit? Makanya orang bertanya itu di jawab" ketus Azella.

"Iya sayang iya"

"Gak usah manggil sayang" ujar datar.

Adelio mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa?"

ZELLIO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang