Yang vote dikit amat dah😪
Yang baca lumayan,tapi vote dikit;/
Gini aja deh,kalau vote nyampe seratus hari ini,besok insyaallah aku up lagi. Jadi aku kasih target, makanya vote yah kalau mau up cepat😉.Happy reading 😘
...
Seorang gadis masih tidur terlalap di atas kasur kesayangannya. Sungguh malas rasanya untuk beranjak dari sana. Hari sudah menunjukkan jam setengah 7,tapi ia sama sekali belum ada niat untuk mandi dan berangkat ke sekolah. Sejak kejadian kemaren, pertengkaran dia dan Adelio membuat nya jadi malas untuk melakukan apapun apalagi ke sekolah.
"Morning kakak ku" suara seseorang tiba-tiba masuk ke dalam Indra pendengaran nya. Sebenarnya ia sudah bangun, hanya saja berat baginya harus meninggalkan bantal dan selimut nya.
"Kak bangun. Kak Zella gak sekolah? atau sakit?" Ujarnya sambil mendekat ke arah Azella. Saat ia akan menyentuh kening Azella dengan cepat lansung di tepis.
"Keluar dari kamar saya!!" Azella mengubah posisinya menjadi berdiri tepat di hadapan Bianca.
"Aku cuma bangunin kakak loh. Kak Zella harus berangkat ke sekolah. Kalau kak Zella gak berangkat terus nanti, yang harus panas melihat kebersamaan aku dan Adelio siapa dong?"
"Keluar!!!" Ujar Azella kembali dengan tatapan dingin.
"Kalem kak. Tuh muka makin jelek aja kalau kayak gitu. Wajar aja Adelio berpaling" Azella menghela nafas nya kasar. Berbicara dengan makhluk didepannya ini memang gak bisa dengan kalimat baik-baik.
"Mau lo apa sih??"
"Wah? Kak Zella tanya mau aku apa??" Bianca menampilkan raut wajah berbinar.
"Aku mau semua nya yang kamu punya" lanjutnya dengan senyuman mengembang. Lain hal nya dengan Azella yang hanya menatap nya datar.
"Ambil!!! Belum puas udah hancurin Keluarga ini? Belum puas udah rebut kasih sayang papa? Belum puas lo juga udah rebut pacar saya?"
Bianca memayunkan bibirnya dan mengeleng.
"Maksud aku bukan gitu kak." Ujarnya dengan raut wajah sedih."Terus apa?"
"Gue mau lo menderita dan mati secara perlahan" ujarnya berjalan mundur sambil tersenyum devil.
"M(3m+4)+3i=3m²+2i" teriak Bianca saat keluar dari kamar Azella.
Azella mengerutkan keningnya mendengar ucapan terakhir Bianca tersebut.
"Maksudnya apa coba?"...
Azella datang telat hari ini. Dengan terpaksa ia harus berdiri didepan tiang bendera sambil hormat. Saat sibuk dengan lamunannya ia merasa ada seseorang yang ikut berdiri di sampingnya.
Azella melirik sekilas, ternyata orang yang saat ini tidak ingin dia temukan.
"Kenapa bisa telat?" Tanyanya ikut hormat disamping Azella.
Azella hanya diam tak merespon sedikit pun ucapan Adelio. Kedua nya sama-sama Terdiam, Adelio melirik Azella dapat ia lihat Azella kepanasan dan keringat bercucuran di keningnya. Adelio tidak sanggup menahan dirinya,ia memutuskan berdiri membelakangi cahaya matahari melindungi sinar tersebut yang menerpa tubuh Azella.
"Kalau cape masuk aja kekelas. Disini panas"
"Aku bukan gadis manja"
"Tapi kamu kepanasan" ujar Adelio kembali.
"Gak usah sok peduli!!" Ketus Azella membuat Adelio menghela nafasnya.
"Terserah"
Dipinggir lapangan ada beberapa siswa yang kelasnya jam kos menyaksikan king and Queen mereka yang sedang dihukum. Berita Adelio dan Bianca tentu sudah menyebar. Banyak diantara mereka yang kecewa tapi ada juga yang senang dengan berita demikian.
Devano dan Bima yang kebetulan juga jam kos, dan kelasnya tidak jauh dari lapangan mereka ikut memperhatikan dua makhluk yang sedang hormat di depan tiang bendera.
"Bim. Lo percaya Adelio bisa lakuin itu?" Bima mengedikkan bahunya acuh.
"Gue yakin ada sesuatu yang terjadi di balik semua ini" ujar Devano kembali.
"Maksud lo?" Tanya Bima. Bima itu masih marah sama Adelio tapi dia juga tidak tega melihat raut wajah Adelio yang jelas-jelas sekarang menampilkan penuh keterpurukan.
"Lo pikir aja ndiri. Mana mungkin seorang Adelio menjauhi Azella tanpa alasan"
"Gini yah. Azella itu adalah pelengkap dalam hidup Adelio. Ibaratkan ni yah Zella itu oksigen nya,tanpa dia Adelio itu gak bisa nafas dan seakan-akan mo mati. Lo liat aja dia sekarang,sudah seperti mayat hidup" jelas Devano panjang lebar.
Bima mengiyakan ucapan Devano. Selama ini Adelio tidak mendapatkan kabar tentang Azella aja membuat nya uring-uringan. Apalagi sekarang dia dan Azella harus jauh, mungkin saja besoknya dia mati;/
"Eh-eh ulat mau kemana lo?" Ujar Devano dengan cepat menghadang Bianca yang mau berjalan ke arah lapangan.
"Apaan sih kak. Aku mau ke kak Lio, masa aku biarin pacar aku kepanasan disana mana sama PHO itu lagi" jawab Bianca berusaha menghindari Devano, namun Devano tetap saja menghadangnya.
"Lo gak liat dia lagi dihukum?" Ujar Bima ketus.
"Ini sekolah milik papanya. Jadi dia gak harus melaksanakan hukuman" jelas Bianca jengah menghadapi Devano dan Bima.
"Yang namanya hukuman yah hukuman. Gak peduli anak pemilik sekolah atau lainnya. Mau lo anak presiden sekalipun jika lo melakukan kesalahan yah harus di hukum" ujar Bima merespon ucapan Bianca.
"Awas kak Devano. Tuh nanti Zella makin kegatelan lagi sama pacar aku!"
"Gak salah? Bukannya elo yang kegatelan?"
"Kopi dan air tebu adalah sesuatu hal yang tidak bisa di samakan. Sesempurna apapun kopi yang lo buat,kopi tetap kopi,punya sisi pahit yang tak mungkin lo sembunyikan."
"Maksud kak Bima apa?"
"Lo itu kopi. Selalu pahit baik sikap lo maupun wajah lo!"
"Eh! gue gak setuju Bim. Kopi itu masih punya kenikmatan, nih anak gak ada kenikmatan sedikit pun, jadi dia gak pantes di ibaratkan kopi," Devano menatap miris Bianca.
"Terus apa dong?"
"Nih anak pantes diibaratkan Baygon," Devano dan Bima lansung saja tertawa.
"Di beli hanya untuk membunuh!" lanjut Devano kembali.
Bianca yang mendengarnya memandang Bima dan Devano benci. Mereka selalu saja menghina dirinya.
"Minggir!!!" Ujarnya mendorong kasar tubuh Devano. Namun sayang beribu sayang, tidak ada lagi Adelio dan Azella di lapangan.
"Hahah mampus lo. Dah hilang" tawa Devano kembali pecah melihat Bianca yang kesusahan mencari keberadaan Adelio.
...
Dah segitu dulu yak.
Komentar nya jangan lupa yak.
Emm ada yang bertanya,kok gak ada adegan uwunya yang seperti kak katakan di cerita Azella?
Gini nih jawaban nya. kan sekarang lagi puasa,ngehalu bagian-bagian uwu itu kan puasanya jadi makruh.
Eh tapi di pikir-pikir kan bulan puasa gak boleh ngehalu jadi aku nulis itu kan juga ngehalu tuh, jadi aku ngak nulis dulu gimana?😉
Hehe enggak kok. Sesuai janji aku setelah ini,kalau vote beneran nyampe seratus besok aku lansung up lagi🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELLIO✓
Teen Fiction[SEKUEL DARI AZELLA] Ketika takdir mempermainkan, hingga hubungan keduanya jadi renggang, dan lika-liku masalah datang secara bergantian. -Orang yang menyukai, juga bisa melukai. Bahkan lebih perih. Dan yang menjadi penyebab utama adalah karena disa...