Vote and coment jangan lupa 🤍
HAPPY READING 😘
•••
Azella memutuskan berjalan menuju kelasnya. Saat ini otak dan hatinya sangat kacau apalagi dengan kejadian yang telah terjadi tadi. Jika kalian pikir ia berjalan dikoridor sekolah sambil nangis sesenggukan,kalian salah besar. Dia berjalan begitu santai,dan dengan tatapan dingin.
Tak ada satupun siswa maupun siswi yang berani menyapanya saat ini. Karena Azella saat ini seperti sangat menyeramkan bagi mereka.
Ketahuilah,jika orang-orang liat dia dari dekat maka akan tau kalau Azella baru saja nangis. Mereka akan dapat liat sisi lemah Azella,namun Azella sangat cerdik menyembunyikan nya dan menatap tajam semua orang yang menatapnya.
"Zel kamu gak papa?" Tanya Rain saat Azella sampai dibangkunya.
Azella hanya diam dan mengabaikan ucapan Rain. Tujuannya kekelas hanya untuk mengambil tasnya.
"AZELLA" teriak seseorang datang berlarian kekelas Azella. Azella mengurungkan niatnya untuk pergi dan lebih memilih duduk sejenak.
"Lo gak papa kan? Tuh buaya apain lo tadi?" Tanya Aurel bertubi-tubi sambil memutar badan Azella untuk memastikan baik-baik saja.
"Mana tuh bangke? Sini gue ulek dia jadi sambel" ujar Vivi ikut-ikutan. Qilla lebih memilih menarik satu kursi dan duduk di depan Azella.
"Gimana?" Tanyanya. Tidak seperti teman-temannya yang begitu lebay. Qilla cukup satu kata namun dapat mewakili semuanya.
Azella mengedikkan bahunya tanpa minat.
"Yah gitu""Adelio beneran selingkuh sama Bianca Zel?" Tanya Rain yang di balas anggukan oleh Azella.
"Mumpung guru lagi rapat hayuk kita ghibah" ujar Vivi mencari kursi dan duduk merapat dengan Azella di ikutin Aurel.
"Tuh buaya beneran selingkuh? Wah ngajak mati tu anak. Jangan harap Kevan akan aman setelah ini" ujar Aurel tidak terima. Tentu pelampiasan nya adalah pacarnya sendiri yang merupakan juga alumni buaya.
"Bejat bangat si kelakuannya. Gua sumpel aja yah tu mulut pake basi panas" sambung Vivi membuat Azella mengelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya ini.
Ucapan Vivi diangguki cepat oleh Aurel.
"Sekalian kita sayat aja nanti tuh wajahnya pake pisau,biar gantengnya ilang abis itu kan ngak ada lg cewek yang suka ama dia. Yang ada pada jijik""Pasti ada" ujar Rain membuat semuanya menoleh.
"Siapa?" Tanya Vivi dan Aurel serentak.
"Azella lah. Kan yang namanya cinta itu ngak mandang fisik maupun harta" Azella hanya diam mendengarkan itu semua. Dia ngak boleh terpuruk atau kelihatan lemah sedikit pun didepan orang lain.
Karena prinsip nya. 'lagi ada masalah apapun kita, jangan pernah liatkan pada dunia bahwa kita sedang dalam keadaan terpuruk. Meski sakit, tetap tersenyum. Dunia hanya boleh tau kalau kita tidak pernah terluka. Walau nyatanya kita sudah ingin menyerah'.
"Nah gua setuju tuh dengan ucapan Aurel tadi. Rusak aja tuh wajah. Buat apa ganteng? Kalau hanya bisa menyakiti?" Ujar Vivi merasa bangga dengan pemikiran Aurel.
"Kalian mo ngibur Azella atau mau ghibah?" Ujar Qilla membuat Vivi dan Aurel hanya menyenggir tanpa dosa.
"Nggak usah dipikirin Zel. Jangan menangis yah" ujar Rain berusaha peduli sama Azella.
"Emang gue kelihatan sedih apa? Gak ada yang menangis juga" jawab Azella santai.
"Nah ini baru sahabat gue" ujar Aurel merangkul Azella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELLIO✓
Novela Juvenil[SEKUEL DARI AZELLA] Ketika takdir mempermainkan, hingga hubungan keduanya jadi renggang, dan lika-liku masalah datang secara bergantian. -Orang yang menyukai, juga bisa melukai. Bahkan lebih perih. Dan yang menjadi penyebab utama adalah karena disa...