Epilog

630 75 9
                                    

Hay semua, ini aku buatin epilognya yah,

Maaf yah, udah buat kalian nunggu lama, dan maaf jika tidak sesuai ekspektasi kalian.

Jangan lupa, berikan pendapat kalian yah, gimana sih alur cerita Zellio, menarik atau membosankan. Mungkin setelah ini aku akan revisi Zellio, karena aku lihat, banyak typo yang bertebaran. 

Satu lagi, jangan lupa tinggalkan jejak. Setidaknya tinggalkan vote.

HAPPY READING 😘

Aku punya cara sendiri mencintaimu,
Tapi semesta, punya cara sendiri untuk tidak menyatukan kita.
Karena takdir ku, hanya bisa melihat mu,
Tertawa bahagia bersama dia.🐤
~

Jika hari ini kau berhenti, kau sudah kehilangan terlalu banyak hal-hal berharga dalam diri : waktu, tenaga, pikiran, pengorbanan, dan hati.

Maka, lanjutkan perjuangan ini,
Sampai yang kau inginkan terpenuhi!
~

...

Hari ini adalah hari di mana mereka akan mendengarkan hasil kelulusan. Tak terasa, Azella telah menyelesaikan pendidikannya di RHS. Tak menyangka juga, dipertemukan dengan sosok dingin itu, yang kini menjadi pacarnya. Sosok itu yang memberikan warna kembali di hidupnya, setelah kepergian sang sepupu.

"Selamat Qil, lo lulus dengan nilai terbaik." Azella memeluk Qilla. Diikuti oleh Vivi dan Aurel.

Mereka telah mendengarkan hasil kelulusan, dan 100% dari mereka di nyatakan lulus. Tak ada siswa maupun siswi yang tidak lulus tahun ini.

"Sesuai janji aku sebelumnya, bahwa seminggu setelah kelulusan kita akan nikah. Are you willing to marry me?"

Adrian berjongkok didepan Aqilla, dimana disaksikan oleh banyak siswa dan siswi.

Aqilla yang diberlakukan demikian, dibuat tersipu malu. Apakah Adrian tidak melihat situasi dan kondisi? Sekarang hari kelulusan dan sang wakil ketua Carlos itu melamarnya?

"Qil?" Adrian menyadarkan sang kekasih dari lamunan.

Mendengar Adrian yang menyebut namanya, ia mengangguk sebagai jawaban. Semua orang bertepuk tangan melihatnya. Melihat respon Qilla, Adrian berdiri dan menarik sang kekasih untuk di peluk.

"Weh akan ada pengantin baru nih," timpal Devano, memperhatikan itu.

"Rel, lo mau nikah sama gue?" tanya Kevan menyodorkan bunga pada sang mantan.

"Enggak," jawab Aurel cuek. Membuat mereka semua tertawa, terutama Devano.

"Mampus lo Van. Yang sabar yah, lebih baik jomblo temanin gue." Ujarnya seraya merangkul sahabatnya itu.

"Kalian kok nikahnya cepat?" tanya Azella yang berada disebelah Adelio.

"Itu udah janji gue Zel. Lulus SMA langsung nikahin Qilla. Dan kita akan melanjutkan pendidikan di Australia. Hidup dan tinggal bersama." jawab Adrian merangkul Qilla yang disebalahnya yang hanya tersenyum.

"Mereka awalnya dulu di jodohkan. Namun berujung benaran sayang." jelas sang kekasih Azella, seraya merangkul gadisnya itu.

"Hebat yah. Gue juga pengen kayak kalian," ucap Azella.

"Pengen nikah?" tanya Bima yang sedang duduk berduaan dengan Vivi.

"Beneran El? Aku juga udah siap loh untuk nikahin kamu." ucapan Adelio mendapatkan cubitan dari sang pacar.

ZELLIO✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang