Sang penguntit

1.8K 78 6
                                    

" Jes Ada yang mau mas bicarakan" ucap Azka ketika sedang memeluk istri nya

" apa mas? Tumben?" Ucap Jessica

" waktu mas  di Bali, mas ketemu wanita yang mas tangani di rumah sakit akibat kecelakaan dan ketika di Bali dia ada di sana juga, waktu mas mengantarkan dia pulang dengan alasan dia pusing dan tidak bisa berjalan, mas hampir di kurung di kamar nya dan dengan gila dia membuka semua baju sampai mas berusaha buat kabur akhir nya mas kabur, dan mas juga nggak tau kalau Dia sampai mengetahui nomor telepon mas" ucap Azka dengan penuh kebohongan

Jessica menghela nafas

" terima kasih mas Azka Sudah mau jujur, dan aku tidak marah mendengar itu semua,  dan aku bersyukur mas Azka tidak tergoda dengan wanita itu " ucap Jessica sambil memeluk Azka

" karena mas ingat kamu, mas tidak mau menyakiti hati kamu" ucap Azka

" jangan terlalu baik dengan orang lain mas, yang ada jadi boomerang tersendiri, cukup baik dengan ku saja" ucap Jessica

Azka pun mengecup lembut istri nya, dan tak terasa hari sudah semakin gelap. Mereka pun terlelap sampai besok akan melakukan aktivitas seperti biasa.

*************

Bruk..

Brukkk....

Suara Timpukan botol bekas di dekat pos satpam, dan membuat pak nanto dan pak Reno terbangun dari tidur siang nya. Sedangkan Azka tidak berada di rumah, hanya ada mama katrin ia langsung terkejut ketika melihat botol yang bertuliskan sebuah ancaman terhadap nyonya Jessica.

Tinggalkan Azka, atau saya akan membunuh bayi dalam kandungan mu!!!!

Sontak rumah itu rame ketika Jessica dan mama katrin pun keluar karena suasana sangat lah ramai, ia penasaran dengan apa yang terjadi, tak lama pak Reno memberi secarik kertas
Bertuliskan ancaman terhadap keluarga Jessica.
Ia Ingin Jessica meninggalkan Azka lalu jika ia tidak mengikuti perintah tersebut maka penjahat itu akan membunuh bayi dalam kandungan jessica.

" mama baca ini" ucap Jessica sambil tertegun dengan ancaman Olivie

Tinggalkan Azka, atau saya akan membunuh bayi dalam kandungan mu!!!!

" siapa orang yang berani mengancam anak ku" ucap mama katrin ia benar benar kesal melihat tingkah laku sang penguntit.
Lalu mama katrin menyuruh security dan supir pribadi rumah Jessica agar menjaga ketat rumah Jessica.

Ancaman yang kedua kali adalah, seseorang yang melempar batu dari arah luar dan berlari dengan menggunakan motor sampai kaca besar milik Jessica pecah dan berserakan, lantas Azka dan Jessica pun keluar. Melihat apa yang terjadi, mengingat Azka sudah menceritakan semua nya kepada Jessica tentang Olivie yang begitu menggilai sosok Azka, dan membuat Jessica begitu marah. Dan membungkus semua pakaian nya ke dalam koper ia ingin pergi dari rumah ini, karena rumah ini Sudah tidak aman.

" mas Azka, tolong antarkan Aku pulang ke rumah mama, kamu Silahkan membereskan semua masalah kamu atau tidak kita cerai saja aku tidak mau anak- anakku terancam, dan jangan temui aku kalau masalah mu belum kelar" ucap Jessica

" maafkan aku sayang, karena aku salah dan ini semua murni kesalahan ku" ucap Azka sampai ia rela bertekuk di kaki Jessica dia tidak mau kehilangan.

Jessica menyuruh Azka untuk bangun karena ini semua bukanlah murni kesalahan Azka melainkan karena kesalahan wanita itu yang terlalu ambisius memiliki Azka. Jessica tidak bisa marah begitu saja, ia ingin Azka mengatasi nya sendiri tanpa harus bawa nyawa dalam kandungan Jessica. Jessica akan mengutuk semua perbuatan wanita jalang itu.

My CEO  and Doctor is my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang