Pesan terakhir

1.1K 47 7
                                    

Ketika keysha menjenguk bunda Jane yang sedang terbaring sakit dan tubuh nya sudah terpasang selang infus, wajah nya sangat pucat, dan ia memang sedang melawan koma beberapa hari ini, karena penyakit Leukimia atau kanker hati yang ia derita. Meski sudah melakukan kemotherapy namun keadaan bunda Jane malah semakin menurun. Keysha iba melihat bunda Jane yang terbaring lemah dengan berbagai alat medis yang di pasang di tubuh nya.

Kini tubuh bunda Jane nampak kurus dan terlihat dari pipi nya yang semakin kurus.

Keysha pun menaruh parcel buah buahan dan bucket bunga di samping meja rumah sakit itu, sementara Dr.Azka dan Dr. Aditya menemani Dr. Gavin yang sedang berkonsultasi mengenai perkembangan kesehatan bunda Jane.

Kini keysha hanya sendiri menemani bunda Jane tak terasa Air mata nya jatuh membasahi pipinya. Ia benar benar Pilu melihat keadaan bunda Jane , Di balik senyum nya dan keceriaan nya ia mampu menahan sakit Leukimia yang ia derita, keysha merasa bersalah karena ia sempat mempunyai rasa benci tatkala dirinya menghina keysha.

Namun disisi lain sikap positif bunda Jane yang pernah menolong nya karena dulu sempat frustasi namun dengan kehadiran bunda Jane yang memberi motivasi dan semangat hidup bagi keysha lagi dan ia mampu membangkitkan keysha dari keterpurukan

Keysha menyentuh jari tangan bunda Jane dan menangis

" bunda yang kuat ya. Keysa datang ke sini untuk menjenguk bunda, keysha yakin bunda akan segera sembuh dan melihat Dr. Gavin menikah" ucap keysha sambil terisak mencium pelupuk tangan bunda jane

Keysha dengan khusyuk berdoa meminta kesembuhan kepada Tuhan bagaimana pun bunda Jane orang yang sangat baik dan sering menolong orang lain dalam kesusahan dan membangkitkan semangat hidup meski ia sendiri menahan sakit yang ia derita selama satu tahun belakangan ini.

*
*
*

Ketiga dokter muda ini menghampiri ruangan besar Dr. Marco, dokter spesialis untuk menangani kanker karena rumah sakit mounth Elizabeth terkenal dengan rumah sakit kanker ternama di Singapura meskipun di Indonesia memang ada dokter spesialis namun, bukan tidak percaya dengan tenaga medis dari Jakarta akan tetapi peralatan nya tidak secanggih seperti di Singapura karena memang Dr. Marcel selaku dr. Kanker di Jakarta menyuruh dr. Gavin untuk membawa bunda Jane ke Singapura.

Setelah sampai di ruangan besar milik dr. Marco, ketiga dokter muda itu pun duduk dan menunggu dr. Marco datang.

Tak lama dr. Marco datang ia menjabatkan tangan nya kepada ketiga dokter muda yang sangat pintar dan tampan. Mereka memang hebat di usia muda nya mereka sudah menjadi seorang dokter dan ceo.

"welcome to dr. azka and dr. Aditya to this hospital" he said in fluent English

"Dr. Marco, how is my mother?" said Dr. Gavin

"I've done various methods to cure your mother's liver cancer. But your mother's health is declining. And I suggest that your mother do chemotherapy a second time to kill cancer cells lodged in your mother's bloodstream, but I don't think it's possible considering your mother's condition is in a coma," said Dr Marco with great compassion.

"Is there any other way to heal my mother, doctor? I beg you to do the best for my mother," asked Dr. Gavin, desperately pleading for Jane's mother to get well soon.

" sabar gav... semua butuh tahap dan prosedur nya masing masing" ucap Dr azka dengan sangat menenangkan Dr Gavin

Memang setelah melakukan kemoterapi seminggu yang lalu kondisi bunda Jane malah semakin memburuk. Namun Dr marco Akan melakukan yang terbaik untuk ibunda dari Dr Gavin . Karena sesama ikatan dokter, Dr marco merasa iba dengan keadaan bunda jane yang belum ada perkembangan nya sama sekali.

My CEO  and Doctor is my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang