.
.
.
.
Love in Law
written by Chinatsu-chan
.
.
.
.
#S
Sinar mentari mulai memancarkan cahayanya. Mengenai semua lapisan bumi di bagian yang terang. Menembus jendela kaca setiap rumah. Tak terkecuali kamar apartemen dari Sakura. Hingga membuat sang pemilik itu menggeliat tak nyaman karena sinarnya. Namun, ia tak berniat untuk bangun. Ia malah menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimutnya. Berusaha kembali ke alam mimpi namun,
Prang!
Bak kaca yang pecah, matanya terbuka lebar. Kantung matanya terlihat hitam seperti mata panda. Ia menggeram karena suara aneh yang timbul dari kamar sebelahnya. Ia segera bangkit dari ranjang, menyibak selimut dengan kasar dan memasang wajah sebal. Tiba di kamar sebelahnya, ia mulai mengetuk secara pelan tanpa emosi. Namun, karena tak kunjung terbuka. Akhirnya ia nekat mendobrak pintu itu hingga kenop pintunya rusak.
BRAK!
Dua orang yang di kamar itu terkejut. Nafas Sakura memburu melihat keadaan yang mengesalkan untuk dilihat. Segera saja mereka menutupi diri mereka dengan selimut.
Sudut bibir Sakura berkedut, " Ino, Sai.."panggilnya dengan penuh penekanan. Ia melepas sandal rumahnya dan ia melemparkan ke kedua pasangan yang tak tahu malu itu. Hingga Sai-lah yang terkenal sandal melayang itu.
" KALIAN TAHU INI JAM BERAPA HAH ? SEMPAT-SEMPATNYA KALIAN MELAKUKAN S** DI PAGI HARI." Teriak Sakura karena ia tak terima bila pagi harinya yang seharusnya begitu indah malah hancur karena suara desahan mereka yang terlalu kencang. Dan karena itu mungkin jika tidak di hentikan seperti sekarang, mungkin saja gendang telinga Sakura pecah. Itu hanya permisalan saja. Haha.
" Ayolah, Jelek. Kau harusnya coba sendiri dengan priamu." Timpal Sai dengan santai. Ino langsung memukul dada Sai dengan pelan, " Kau ini bagaimana, Sakura kan jomblo tingkat akut dan stadium akhir lagi." Imbuh Ino dengan pelan ke telinga Sai namun cukup terdengar ke telinga Sakura. Alis gadis berambut pink itu berkedut tidak suka dan akhirnya ia meraih boneka entah dari mana datangnya dan melemparkannya dengan penuh kekuatan.
" KELUAR DARI APARTEMENKU." Usir Sakura secara keras. Ia sudah tidak bisa mentolerir apa yang menjadi kebiasaan dari pasangan ini.
...
Tepat di meja makan, Sakura masih saja uring-uringan karena pasanang tadi yang sempat mengusik paginya masih duduk di depannya dengan wajah tanpa rasa bersalah.
" Jidat, kau tahu tidak. Kau terlihat tua lebih cepat belakangan ini. Jadi, ku sarankan kau berhenti marah-marah tak jelas seperti ini." Kata Ino dengan entengnya. Ia sepertinya sudah bosan hidup. Bisa-bisanya dia bilang dirinya marah-marah tak jelas. Apa matanya sungguh buta ?
Sakura menarik nafas panjang, dan menatap pasangan konyol ini dengan penuh kesabaran. Beruntungnya ia masih memberi kedua orang ini sarapan jika tidak ia yakin ia sudah memisahkan leher keduanya dari tubuh mereka. Seramnya Sakura.
" Setelah ini, silahkan keluar dari rumahku." Kata Sakura dengan tatapan tajamnya.
Ino dan Sai saling melirik. Mereka mengerti jika mereka telah berbuat salah pada pemilik apartemen ini. Tapi,
" Jelek, bagaimana jika Sabtu malam kita keluar nonton ?" tawar Sai sembari mengunyah roti selai kacangnya.
" Kau sedang mengajakku negosiasi ya ? Hah! Kau pikir aku akan langsung luluh begitu. Tidak akan."tegasnya.
" Kita double date."
" Apa ? "
" Aku akan ajak salah satu temanku untuk kau kencani." Alis Sakura berkedut.
![](https://img.wattpad.com/cover/260596361-288-k549952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Law 《END》✔
FanfictionKisah cinta seorang pengacara yang bekerja tanpa direstui oleh orang tuanya hingga ia di coret dari kk, ditambah ia memiliki sahabat yang terlalu 'dewasa', lalu pertemuannya dengan pria menyebalkan membuat hidupnya benar-benar sangat 'sial'. . Discl...