Chapter A

1.6K 187 5
                                    

.
.
.
.
Love in Law
written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

*
Gadis berambut pink itu bangun seperti biasanya namun, hal yang tak biasa tertangkap di matanya. Tidur terlentang dan kakinya yang membuka lebar serta piyama yang digunakannya sedikit tersingkap. Mata emeraldnya itu menatap malas Ino.

" PIG! Bangun! " Teriaknya. Dan orang yang coba ia bangunkan tidak bergerak sama sekali. Ia menghela nafas. Jika Ino sudah tidur maka si pirang itu akan susah dibangunkan.

" Ino bangun atau aku akan menyirammu dengan air dingin." Ancamnya. Tapi, tetap saja Ino tidak bangun. Ia malah berganti posisi. Dengan kesal ia melemparkan bantal ke arah wajah menyebalkan milik Ino hingga..

Bruk!

...gadis itu tersentak dan terbangun.

" AAPAA!? " kejutnya. Sakura melipatkan kedua tangannya menatap malas gadis pirang ini. Ino membuka matanya dengan tatapan tajam langsung ia arahkan ke Sakura.

" Apa ? " ketus Sakura.
Ini bangkit dan berdiri di hadapan Sakura, " Jidat! Kau menghancurkan mimpiku tadi." Geramnya.

" Oh, benarkah ? Bukankah itu bagus ?" datar Sakura.

" Jidat Sialan! Padahal tadi Sai-kun baru akan mem-em menciumku tadi." Sakura menatapnya datar. Ia menghela nafas ," Pasti kau mimpi hal-hal yang erotis kan ? " ujar Sakura dengan frontalnya. Pipi Ino langsung memerah.

" Haa~ Dengar hari ini aku berakhir kerja. Jika pulang kerja nanti aku-"

"-Stop it. Aku tahu. Sai-kun akan menjemputku nanti siang. Aku tidak akan disini saat kau pulang. Dasar Jidat pelit dan menyebalkan." Tegasnya sambil mengumpat. Ino melangkah menuju kamar mandi dengan menghentakkan untuk karena kesal.

Sakura berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuknya dan Ino. Ia juga akan mandi saat Ino selesai nanti. Ia membuka kulkasnya dan hanya ada telur serta roti. Ia pun mengambil dua bahan itu untuk ia jadikan roti panggang.
" Kapan aku dapat klien lagi ? " gumamnya saat menggoreng telur. Sembari menunggu rotinya matang ia mengambil dua kotak yogurt terakhir.

Ting!

Rotinya sudah matang. Dan saat itu juga Ino turun dengan menggunakan pakaian yang sangat santai.

" Tuan putri sudah rapi ya ? "ujar Sakura sembari menata sarapan mereka. Ino memalingkan wajahnya masih dengan perasaan kesal.

" Tidak seperti dirimu Jidat! Aku sudah tampil elegan pagi ini." Perempatan siku-siku muncul di kepala Sakura.

" Ino, sudah berapa kali kau memanggilku Jidat pagi ini hah ?! " protes Sakura. Ino mendekati Sakura lalu menarik kursinya dengan santai.

" Hitung saja sendiri. Mana sarapanku ? " tanya Ino.

" Kau, pig jelek. Buat saja sendiri sarapan mu."

" Hah?! Apa katamu ?! " Ino dan Sakura malah meributkan hal yang hanya menguras tenaga mereka. Wanita memang merepotkan.

" Kurasa kau punya telinga. "

Sakura mengucapkan dengan datar. Ino mengepalkan tangannya dengan sebal.

" Jidat! "

Love in Law 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang