.
.
.
.
Love in Law
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.#E
Sakura turun dari taksi yang ia tumpangi. Setelah membayar ia berjalan menuju tempat janji temu dengan sang ibu tercinta. Ia sampai di depan pintu tempat yang dimaksud ibunya semalam. Tempat yang sangat disukai ibunya itu memilik nama yang unik. Yaitu 180° coffee. Terletak di sisi kiri jalan dengan pemandangan jalan raya serta taman indah yang ada di seberangnya.
Kaki jenjang berbalut celana jeans panjangnya melangkah masuk kedalam cafe itu. Mata emeraldnya mengitari ruangan itu. Lalu, tak lama kemudian matanya menangkap sang ibu tengah meminum dengan elegannya sembari menatap jalanan dari jendela itu. Ia menghampirinya.
" Kau datang." Ujar sang ibu sembari memberikannya pelukan kasih sayang seorang ibu. Ia pun membalasnya.
" Apa ibu sudah menunggu lama?" tanyanya sembari menarik kursi dan meletakkan tas kecilnya di sisinya.
Nyonya Haruno itu menggeleng.
" Pesanlah dulu." Ucapnya seraya memanggil waiters. Lalu, Sakura memesan. Setelah itu, Sakura menatap ibunya dengan tersenyum.
" Kau tersenyum? Ada apa?"
" Ibu, ini pertama kalinya aku bertemu ibu setelah beberapa bulan yang lalu." Ujarnya. Ia meraih tangan halus ibunya dan memegangnya.
" Aku merindukan ibu."
Ibu Sakura mengulum senyumnya, " Ibu juga merindukanmu."
" Sakura, jika kau ingin bertemu dengan ibu maka temuilah ibu di rumah sayang." Lanjutnya.
" Aku tidak bisa ibu. Ibu tahukan ayah masih tidak mengizinkan diriku untuk kembali menginjakkan kaki di rumahnya?"
Haruno Mebuki, menundukkan kepalanya disaat putrinya mengatakan hal itu. Ia ingin sekali putrinya itu kembali ke rumah. Sejak menjadi pengacara, pertemuan antara ibu dan anak itu semakin mengikis.
" Sakura, kau tahu besok ada pesta di rumah kita. Kau harus datang."
Sakura menyesali kopi itu dengan perlahan. Menikmati dengan seksama.
" Ibu—"
"—Ibu tahu.Tapi, ini undangan khusus untukmu. Jadi, kau harus datang. Perihal ayahmu ibu akan bicara dengannya. Kau juga pasti merindukan suasana rumah bukan?" Sakura menatap ibu yang tampak sedih itu.
" Rumah kita menjadi sepi saat kau tidak ada. Kau adalah putri satu-satunya yang kami miliki. Ibu sangat ingin kau kembali ke rumah." Lanjutnya dengan sendu.
Sakura menarik nafasnya. Sakura juga berpikir sudah saatnya memperbaiki hubungannya dengan keluarganya. Terutama ayahnya. Ayahnya yang menentang keputusannya. Ia harus bisa menyakinkan ayahnya bahwa keputusannya tidaklah salah. Ia harus melakukannya demi ibu dan demi dirinya sendiri.
Ia sungguh tak bisa melihat ibunya memohon seperti ini padanya. Ia merasa seperti anak durhaka pada orang tuanya.
" Ibu, aku akan datang." Katanya. Membuat sang ibu mendongakkan kepalanya menatap dirinya.
" Benarkah?" senyum merekah terlukis indah di bibir ibunya. Selama itu bisa membuat ibunya senang, ia akan melakukan apa saja meski tidak sesuai dengan keinginannya.
...
Setelah bertemu ibunya, Sakura pergi dari tempat itu. Saat menyusuri jalan untuk pejalan kaki seperti dirinya, ia melihat seorang wanita yang seumuran ibunya tengah mengejar orang yang memakai baju serba hitam tengah berlari dari arah depannya. Awalnya dia hanya diam dan memperhatikan sejenak apa yang orang itu lakukan hingga si wanita tua itu mengejarnya. Setelah beberapa detik ia menyadari tas berukuran sedang berwarna merah itu dalam genggaman orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Law 《END》✔
FanfictionKisah cinta seorang pengacara yang bekerja tanpa direstui oleh orang tuanya hingga ia di coret dari kk, ditambah ia memiliki sahabat yang terlalu 'dewasa', lalu pertemuannya dengan pria menyebalkan membuat hidupnya benar-benar sangat 'sial'. . Discl...