Love in Law
written by Chinatsu-chan
.
.
.
Happy reading ❤️#N
Beberapa hari kemudian,
Sejak hubungan mereka berakhir, Sakura sempat mengalami hal yang sulit. Ia sampai tidak makan selama empat hari. Berat badannya pun turun drastis akibat akhir dari hubungannya. Sebegitu dahsyatnya kekuatan cinta yang merubah segalanya. Tapi, beruntung dirinya masih waras. Jika tidak, hal yang paling mungkin dilakukan adalah bunuh diri. Mengakhiri hidupnya maka akan mengakhiri penderitaannya juga. Namun, itu salah besar. Tak akan ada yang berkurang meski itu ia lakukan. Yang ada hanya akan menambah duka lara untuk orang-orang terkasih.
Hari ini ia akan berangkat kerja. Ia terus menyemangati dirinya sendiri. Dan juga wajahnya ia poles hingga terlihat seperti seorang Dewi. Ia tersenyum bangga karena itu. Bajunya juga sudah rapi tinggal sarapan. Tangannya mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur. Ia sempat memeriksa ponselnya saat ini. Tapi, raut wajah berubah. Biasanya dirinya selalu menunggu balasan pesan dari seseorang.
Namun, kali ini tidak ada satu pun yang harus ia tunggu kecuali pesan dari kerjaan. Benar. Ia harus segera melupakan hari dan pria tak tahu malu itu.
" Semuanya sudah berlalu, Sakura. Kini saatnya kau menata dan menutup rapat pintu hatimu. Aku harus berani menghadapi kenyataan dan tantangan saat ini. Jangan bersembunyi layaknya pengecut. Semangat Sakura. Kau pasti bisa melewatinya." katanya untuk dirinya sendiri.
Kalimat penyemangat terus ia gumam kan agar dirinya bisa melupakan hal menyedihkan itu. Seusai bercermin, ia keluar kamar dan membuat sarapan untuknya sendiri. Masih ada waktu sebelum berangkat ke kantor.
Saking sedihnya dia sampai tidak melihat kulkasnya. Ia memejamkan mata dan menghela nafas. Kulkasnya tidak ada isinya. Hanya tinggal air mineral dingin dan itu hanya tinggal satu.
" Astaga! Apa aku mulai miskin? Satu bahan makanan saja tidak ada?" desahnya dengan frustrasi.
Kalau begini caranya mau tak mau dirinya harus mencari makanan di luar. Ia menepuk jidatnya yang lebar dengan keras.
" Bagaimana aku bisa lupa, kalau aku belum gajian sih? Mau punya pacar atau tidak hidupku masih saja susah." pekiknya.
Ia pun terpaksa keluar dari apartemen itu untuk cara sarapan diluar. Apa wanita itu mulai lupa untuk meminta bantuan orang tuanya? Dia pasti tidak mau merepotkan kedua orang tua itu. Tipikal orang yang mandiri.
...
Sai melihat gelagat aneh dari atasannya saat ini. Beberapa hari yang lalu juga begitu. Mengerutkan dahinya, mengepalkan tangannya lalu memukulkannya pada meja. Pria itu juga beberapa kali minta dibuatkan kopi pahit. Padahal ini masih terlalu awal untuk mengerjakan sesuatu yang porsinya banyak.
" Kau ada masalah Direktur?" Sai memberanikan dirinya untuk bertanya sambil menyerahkan dokumen yang perlu di tanda tangani itu.
Sasuke menandatanganinya dengan wajah gusar. Lalu, ia menyerahkan dokumen itu kembali pada Sai.
" Pergi dari hadapanku." desisnya.
Sai memandangi dengan heran. Ia pun keluar agar tak kena amukan sang atasan.
Sasuke kembali mengepalkan tangannya dengan sangat kuat hingga urat-uratnya terlihat. Sejak hari dimana dirinya yang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sakura, ia terus merasa gelisah dan tak tenang. Beberapa malam terakhir juga dirinya selalu mendapat mimpi buruk. Hingga membuat dirinya tak bisa fokus pada pagi harinya karena kurang tidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/260596361-288-k549952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Law 《END》✔
FanficKisah cinta seorang pengacara yang bekerja tanpa direstui oleh orang tuanya hingga ia di coret dari kk, ditambah ia memiliki sahabat yang terlalu 'dewasa', lalu pertemuannya dengan pria menyebalkan membuat hidupnya benar-benar sangat 'sial'. . Discl...