Love in Law 《END》✔

Chapter X

Love in Law

written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

Happy reading ❤️

DLDR ❗

Sakura menatap benda yang diberikan oleh Sasori padanya. Ia diam saat Sasori menceritakan tentang gadis itu. Tak disangka jika gadis bernama Sara itu adalah tunangan dari pacarnya, Uchiha Sasuke.

Mobil yang ia tumpangi sudah sampai di gedung apartemennya. Ia turun dengan rasa kurang semangat. Keraguan akan cintanya pun terus ada di hatinya. Ia berjalan tanpa melihat yang lain. Sampainya di dalam apartemennya dirinya Menganti bajunya dengan yang lebih santai. Setelah itu ia mengambil sebotol air mineral lalu duduk di sofanya.

Ia membuka map cokelat itu. Ia melihat beberapa cetak foto dan beberapa lembar kertas. Lalu, ada satu lagi yaitu sebuah buku yang covernya sangat indah. Sasori juga bilang padanya jika Sasuke juga seorang penulis. Ia sama sekali tidak tahu. Sampai dirinya berpikir benarkah dia ini pacarnya?

Dia dan Sasuke adalah sepasang kekasih yang sudah terikat dalam hubungan pertunangan. Mereka akan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tapi, sayang sekali. Gadis itu tewas karena kecelakaan. Sasuke sempat depresi karena itu.

Penjelasan yang masih teringat di kepalanya. Sasori adalah teman dekat kakaknya Sasuke. Jadi, bisa di bilang dia itu tahu tentang apa yang terjadi di keluarga itu.

Mata emerald itu menatap lekat sebuah foto Sasuke dan gadis itu. Senyumnya terlihat hangat dan sorot matanya yang begitu memuja Sara. Begitu juga Sara. Ternyata Sasuke satu kampus dengan Sara.

" Mereka serasi sekali." gumamnya.

Ia terus mengamatinya. Ia baru kali ini melihat Sasuke yang tersenyum hangat seperti itu. Tidak seperti saat bersama dengannya.

Gadis itu meninggal di lokasi kejadian. Saat penyelidikan berlangsung tiba-tiba kasusnya ditutup tanpa adanya penyelesaian.

" Aneh sekali kasusnya di tutup saat penyelidikan berlangsung."

Saat masih menerka-nerka, ponselnya berdering. Senyum merekah muncul di wajahnya. Hanya Sasuke yang bisa melakukannya. Ya, seperti yang kalian pikirkan. Ponselnya berdering karena ada panggilan dari Sasuke.

" Halo?"

"Hn. Malam ini aku akan menjemputmu."

Nadanya dingin sekali sampai membuat senyum Sakura luntur.

" Apa hari ini kita kencan?"

Sakura mencoba mengabaikan rasa kecewanya.

" Siapa yang mengajakmu berkencan? Aku hanya menyampaikan undangan ibuku untuk makan malam di rumah."

Lagi-lagi Sasuke mengunakan nada dingin dan tajam itu. Sungguh menusuk hatinya. Dadanya sakit sekali. Seakan tak ada kehangatan dalam hubungan mereka.

" Baiklah. Sampai bertemu nanti."

" Hn."

Kata singkat mengakhiri pembicaraan itu. Sakura menatap ponselnya. Ia masih tak percaya dengan sikap Sasuke. Rasa kecewanya makin menjadi saat ini.