Chapter V

969 151 3
                                    

.
.
.
.
Love in Law
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

#V

Malam hari yang di tunggu pun tiba. Sakura sedang melihat dirinya dari cermin panjang itu. Ia menaikan sudut bibirnya. Seolah-olah ia merasa puas akan hasil karyanya. Tentu! Ia merias dirinya seperti wanita yang berias di salon yang paling bagus. Make up yang natural, tatanan rambutnya yang bak putri raja serta gaun yang begitu indah di tambah high heels sebagai pemanisnya. Semua itu terlihat sangat menawan dan cantik sekali.

Ia menautkan alisnya saat lampu kecil ponselnya berkedip.

Ibumu menunggumu, sayang.

—Dari Ibu.

Senyuman hangat terpatri di wajah ayunya. Ia pun memasukkan ponsel itu ke tasnya.

“ Baiklah. Saatnya berangkat.” Gumamnya. Saat berada di luar apartemennya, ia mengumam lagi.

“ Bagaimana jika aku bertemu ayah? Apa yang harus aku lakukan? Apa ibu akan membantuku?” ujarnya pelan dengan cemas.

Tenang Sakura. Jika bertemu, hadapi saja. — yakinnya dalam hati. Ia pun berangkat ke acara pesta itu.

...

Setibanya di mansion Haruno, Sakura memilih lewat belakang karena ibunya sudah menunggunya disana. Meski ia sudah lama tak ke sini tapi, ia masih ingat pintu-pintu masuk mansion itu.

Sreek! Sreek!

Suara yang berasal dari semak-semak hias yang ada di mansion itu membuat Mebuki — sang Nyonya rumah menoleh kearah yang gelap itu. Kepalanya mulai berpikir yang aneh-aneh.

Jarang sekali ada yang menyentuh atau melewati semak-semak hias yang mematikan itu pikirnya.

“ Argh! CK! Sial!” seruan seorang gadis kembali membuat Mebuki terkejut.

Gadis itu tak lain adalah Sakura. Putri kesayangannya. Dengan nafas yang tak beraturan, dedaunan yang menyangkut di rambut dan gaunnya ia muncul dari semak-semak itu. Ia memegang jari-jemarinya saat berjalan. Ia tak menyadari jika ibunya tertawa kecil karena sumpah serapahnya yang keluar dari bibirnya.

“ Sakura, apa yang kau lakukan di balik semak itu?”

“ Ibu!” ujarnya terkejut. Sakura tertawa kaku sembari membersihkan diri dari dedaunan yang menempel di tubuhnya.

Mebuki membantu putrinya menyingkirkan daun di rambutnya.

“ Kenapa kau lewat situ?”

“ Lalu, aku harus lewat mana? Itu jalan satu-satunya yang bisa aku lewati di belakang sini.” Jelasnya.

Mebuki tertawa kecil, “ Sakura, itu jalan kan? Bahkan jalan itu mulus tanpa rintangan.” Tunjuk Mebuki pada Sakura.

Gadis berambut merah muda itu langsung spontan membuka mulutnya tak percaya. Itu menandakan dirinya benar-benar tidak ingat.

" Kau juga bisa lewat depan."

Sakura menggeleng cepat, " Tidak! Aku lebih suka lewat belakang."

“ Baiklah. Ibu akan ke sana. Sementara kau rapikan dirimu di toilet. Kau masih ingatkan dimana tempatnya?”

Sakura terlihat ragu, “ Jika tidak ada yang berubah maka aku ingat.” Balas dengan santai.

Akhirnya Sakura berjalan sendirian menuju toilet. Saat berjalan di lorong mansion itu, ia teringat akan masa kecilnya. Masa yang indah yang hanya ia habiskan dengan sang ayah. Namun, tak jarang juga ibunya bermain bersamanya.

Love in Law 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang