Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜
So, happy reading✨
🌷🌷🌷
"YUDA!!!"
"Seriously, Yud. Are you okay?"
"Gak papa, gue gak papa. Lutut gue kepentok tadi."
Terdengar helaan nafas lega dari seberang. Setelahnya kedua orang itu saling diam namun tidak ada yang berniat untuk mematikan sambungan. Hingga suara Yuda kembali terdengar guna memecah keheningan.
"Kenapa? Ada masalah?" tanya Yuda sambil matanya sesekali melirik kaca mobil di depannya.
Tidak ada jawaban dari seberang. Sepertinya Farah sedang dilanda kebingungan untuk menjawab pertanyaan Yuda.
"Gak papa, jujur aja. Ada apa? Lo percaya kan sama gue?"
"Orang itu ngirim foto lo ke gue tadi. Gue takut lo kenapa-napa kayak waktu itu di koridor. Orang misterius yang selalu kirim kotak hitam ke gue. Lo bener gak papa kan?"
Yuda belum menjawab. Dia fokus melihat kaca spion di sampingnya. Merasa curiga ke mobil hitam di belakangnya, Yuda sengaja membelokkan kemudi ke arah kanan dan dia semakin yakin kalau mobil hitam itu mengikutinya ketika mobil itu ikut belok ke kanan. Maka dengan segera dia menaikkan laju kecepatan mobil guna menghindari mobil hitam itu.
"Yuda?"
"Farah, gue baik-baik aja. Lo gak usah khawatir. Gue matiin dulu yah, soalnya gue mau mampir dulu ke Supermarket. Lo jangan lupa mandi dulu sebelum tidur. Jangan tidur terlalu larut. Oke?"
Tanpa menunggu jawaban dari Farah, Yuda dengan segera mematikan sambungan telepon dan melepas earphone yang terpasang di telinga kirinya. Dia terpaksa berbohong kepada gadis itu guna menghindari kekhawatiran yang lebih kepada Farah. Toh dia juga benar-benar baik-baik saja.
Yuda kembali fokus menyetir. Dia semakin menambah kecepatannya dan mobil di belakang pun masih mengikuti. Tepat di pertigaan depan, Yuda dengan cepat belok ke kiri hingga mobil di belakangnya kehilangan kendali dan berjalan lurus. Merasa lolos dari pengejaran mobil tak dikenal, Yuda menghela nafas lega dan kembali mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Untung saja."
***
"Lolos, Bos."
Seseorang yang dipanggil bos melempar ponselnya dengan keras hingga membuat ponsel itu rusak tak berbentuk. Seseorang itu menghempaskan dirinya ke atas kasur dengan suasana hati yang sedang kesal.
"Sial! Sial! Sial!" gerutunya.
Belum selesai rasa kesalnya hilang, tiba-tiba pintu kamar seseorang itu terbuka dengan dorongan keras menampilkan sosok lain yang memiliki proporsi tubuh yang lebih tinggi.
"Lo serius mau ngelakuin itu? Apa itu enggak terlalu jauh?"
tanya sosok yang lebih tinggi tiba-tiba tanpa permisi."Kenapa lo kesini? Bukannya lo bilang ke gue kalo lo gak mau ikut campur?"
Sosok yang lebih tinggi memberikan smirk ke lawan bicaranya dan dengan pelan dirinya menyandarkan tubuh ke tembok sisi pintu.
"Gue ke sini karena gue mau bilang kalau lo udah kelewatan. Lo gak nyesel nantinya?"
Sosok yang sedang bersandar itu menatap tajam si lawan bicara yang mendekat dan berdiri di hadapannya.
"Denger yah! Sejak lo bilang lo gak mau ikut campur, sejak itu pula lo harusnya gak usah peduliin gue! Mau gue lakuin apapun, mau gue nyesel atau enggak pun, itu bukan urusan lo! Puas lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAYUDA ✔
Teen FictionBagaimana bisa seseorang yang telah mati kembali menampakkan diri dalam kondisi baik-baik saja? Konyol, bukan? Namun itulah yang dialami oleh Elfarah Pradipta. Pertemuan pertama Farah dengan seorang pria bernama lengkap Yudhistira Abigail mampu mem...