[6] Farah kenapa?

136 80 33
                                    

Huhuw aku kembali. Apa kabar kalian? Aku harap kalian selalu mimpi indah yah.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

Pagi-pagi sekali, kelas 3-2 sudah dihebohkan oleh hasil nilai ulangan harian matematika kemarin yang ditempel di depan kelas. Murid kelas tersebut berkerumun untuk melihat hasil nilai masing-masing.

Yuda melihat nama Farah posisinya berada dipaling atas dengan nilai 99,2 dan dirinya berada diurutan kedua dengan nilai 98,8. Sedangkan diurutan nomor tiga tertulis nama Gebi dengan nilai 98.

"Wah, bro! Nilai lo tinggi juga sampe bisa ngalahin si Gebi," ucap Rakha yang berdiri di belakang Yuda.

Yuda terkekeh. "Bangga kan lo jadi temen gue?"

Clara mendecih. "Ge-er lo!"

Bugh

"Awww."

Clara mengaduh ketika Gebi tiba-tiba menerobos kerumunan dan berdiri paling depan menatap kertas yang ditempel di dinding.

"Gila yah lo! Punya mata tuh di pak-

Belum sempat Clara menyelesaikan kalimatnya, Gebi sudah lebih dulu meninggalkan kerumunan dengan muka masam.

Yuda bisa mendengar suara umpatan pacar kakaknya itu ketika pergi.

"Sialan!"

"Yeh, gila tuh cewek!" Kesal Clara.

Yuda, Clara dan Rakha berjalan menuju kedalam kelas dan duduk dikursinya masing-masing. Tak lama kemudian, Farah datang dengan totebag biru ditangan kanannya. Alih-alih duduk menuju kursinya, Farah malah mendekati meja Yuda dan menyimpan totebag itu di depan Yuda.

"Ini jaket lo yang waktu itu. Makasih dan maaf baru ngembaliin sekarang," ucap Farah.

Yuda menunjukkan senyum kotaknya dengan muka polos. "Iya gak papa, yang penting jaket gue udah kembali dari pada gak dibalik-balikin gara-gara dijual sama lo."

Yuda tertawa dan Farah langsung pergi saja menuju kursinya tanpa berniat menanggapi lelucon Yuda.

"Stres emang dia," celetuk Clara.

***

"Maafin aku," ujar Gebi menjawab ucapan yang ada diseberang telepon.

Saat ini dia sedang berada di toilet demi menjawab panggilan diponselnya. Dia menatap wajahnya sendiri dicermin sembari menjawab telepon.

"Aku janji gak bakal kayak gini lagi."

"Janji? Bahkan kamu sekarang lebih rendah. Jangan jadi anak yang memalukan, Gebi!"

Gebi diam menahan sesak didadanya sampai tiba-tiba suara di seberang telepon kembali berbicara yang membuat Gebi semakin sakit dan sambungan telepon pun terputus.

Gebi memegang ponselnya erat dan menatap pantulan dirinya dicermin sembari bergumam, "Menyedihkan."

Seseorang tersenyum sinis di salah satu bilik toilet setelah mendengar pintu toilet tertutup menandakan Gebi telah pergi.

***

Setelah bel jam istirahat pertama berbunyi, Farah pergi ke Gedung olahraga untuk menemui Yuriko Sensei untuk mendapatkan informasi terkait pentas seni bulan depan. Selama dia melangkah dia merasa ada yang mengikuti. Langkah Farah berhenti dan berbalik ke belakang, dia mendapati wajah polos dengan senyum kotak juga berdiri di belakangnya.

"Hai!" Yuda melambaikan tangan sembari terus tersenyum.

"Lo ngapain? Ngikutin gue?"

"Enggak, gue emang mau ke Gedung olahraga."

Farah mendesah dan kembali berjalan menuju gedung olahraga. Selama di perjalanan, Farah mendengar Yuda yang sedang mengoceh sendiri dengan heboh. Sekilas Farah mendengar.n"Halo tembok, nama gue Yuda. Asal lo tau, gue itu ganteng dan lo gak papa kalo suka sama gue. Gue ikhlas." Farah hanya geleng-geleng kepala acuh.

Sesampainya di sana, Farah celingukan mencari Yuriko Sensei sampai matanya menemukan posisi guru kesenian itu sedang berdiri di samping kolam renang bersama, Gebi? Farah mendekat dan memberi salam ke Yuriko Sensei, begitupun Yuda yang ternyata memang satu tujuan dengan Farah.

"Sudah datang rupanya," ujar Yuriko Sensei.

"Mereka ngapain di sini Sensei?", tanya Gebi. Jelas sekali kalau dia tak suka melihat kehadiran Farah.

"Jadi gini, untuk pentas seni bulan depan hanya bisa satu pasangan saja yang tampil di atas panggung dalam setiap kelasnya. Jadi saya ingin memberitahu kalian kalau selama satu minggu ini Farah dan Gebi akan saya seleksi. Siapa yang mempunyai suara terbaik, dia yang akan tampil bersama Yuda di atas panggung. Dan Yuda saya pilih sebagai pembawa iringan musik karena melihat prestasi dia di Sekolah sebelum nya. Dan pulang sekolah ini kalian silahkan latihan diruang musik bersama Citra. Kalian faham?"

Gebi dan Yuda mengangguk faham. Sedangkan Farah dia hanya memainkan kedua tangannya gelisah. Dapat dilihat jelas kalau dia sedang tak baik-baik saja ketika keringat mengucur didahinya. Yuda melihat Farah dengan salah satu alis yang terangkat.

"Baik kalau begitu, saya permisi."

Sepeninggal Yuriko Sensei, Gebi mendekati Farah dengan sorot mata tajam. Gebi tersenyum sinis sembari terus melangkah sampai kedua kaki Farah berada persis di sisi kolam renang. Yuda menatap keduanya aneh dan dia melihat wajah Farah yang gelisah.

"Lo gak bakal bisa ngalahin gue kali ini. Lo tuh harusnya sadar kalo lo tuh gak ada apa-apa nya dibanding gue. Lo tuh cuma murid baru yang cari sensasi. Ngerti lo?!"

Farah hanya diam sembari menahan air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Badan dia gemetar dan dia merasa sesak.

"Kenapa lo diem aja? Takut lo?"

Farah masih diam. Karena tak tahan melihat sikap Gebi, Yuda menarik tubuh gadis itu agar menjauh dari Farah. Yuda melotot ke arah Gebi dan berujar, "Lo harusnya gak lupa kalo ada gue disini."

Gebi seperti teringat sesuatu dan mimik mukanya terkejut. Dia mendekat ke arah Yuda.

"Yud, gue gak bermaksud buat-

"Gue gak bakal laporin lo ke Arka kalo itu yang lo takutin. Itu hubungan kalian, gak ada urusannya sama gue. Tapi lo harusnya jaga sikap."

Selesai bicara, Yuda menarik tangan Farah supaya menjauh dari Gedung olahraga. Sesampainya di depan Gedung olahraga, Farah melepaskan tangannya dari genggaman Yuda. Gadis itu menatap Yuda sendu dan pergi begitu saja. Dapat dilihat bahwa pundak gadis itu bergetar.

Farah kenapa?

🌷🌷🌷

Hayoo, Farah kenapa tuh? Ada yang bisa tebak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo, Farah kenapa tuh? Ada yang bisa tebak?

Drop hati ungunya sini💜

🌷🌷🌷

Salam, Rusnia Ayu.

Senin, 03 Agustus 2020.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang