[29] Farah Dimana?

65 32 25
                                    

Hi, ketemu lagi sama Farah dan Yuda. Apa kabar? Semoga kita semua baik-baik saja. 💜💜💜

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentarnya yah. Farah sayang kalian. Yuda juga.

Happy reading✨

🌷🌷🌷

Membuka pintu utama dengan kasar tanpa mempedulikan kemungkinan yang akan terjadi dengan pintu itu. Rusak, misalnya. Langkahnya tergesa, jangan lupakan raut wajahnya yang tidak bersahabat semenjak dia diberitahukan tentang hilangnya sang adik.

"Mereka ada di ruang tamu, Tuan," ucap salah satu asisten rumah tangga yang bertugas mengurusi urusan kantornya. Asisten itu berbicara sambil menunduk, takut menatap sang Tuan muda yang emosinya sedang tidak stabil. Bahkan ketika mengambil tas kantor yang ada di tangan Bima, asisten itu tidak berani menatapnya.

Bima langsung melangkah ke ruang tamu. Seperti yang dibilang oleh sang asisten, di sana mereka semua berkumpul. Orang-orang yang berhubungan langsung dengan Farah. Lisa, Yuda, Rakha, Clara dan Gebi terlihat sedang duduk gelisah dipenglihatan Bima.

Hati Bima teriris melihat Lisa yang sedang menangis dalam pelukan Clara. Dia paling tidak tahan ketika melihat sang Bunda terlihat rapuh seperti itu.

Matanya menatap tajam Yuda. Dengan emosi yang masih menguasai, disambar saja kerah baju Yuda lalu tanpa berpikir panjang Bima melayangkan satu pukulan keras hingga membuat Yuda tersungkur dengan darah yang mengalir di sudut bibirnya.

"Kenapa gue bisa percaya kalo Farah bakal baik-baik aja sama lo? padahal kenyataannya apa?"

Tutur kata Bima terdengar kasar di telinga Yuda. Tapi Yuda tidak bisa menyangkal hal itu, karena menurutnya apa yang dikatakan Bima benar adanya.

Dia, tidak bisa menjaga Farah sebaik Bima.

Ketika Bima akan memberikan pukulan lagi, tangannya ditahan oleh Rakha. Sempat terjadi pemberontakan antara Bima dan Rakha hingga terdengar teriakan frustasi dari mulut Bima ketika dirinya merasa kekerasan adalah hal percuma yang tidak akan menghasilkan apapun.

"Lo dan Dewa sama aja! Kalian berdua gak ada yang becus jagain Farah," ucap Bima lirih. Membiarkan tubuhnya ditarik oleh Rakha untuk duduk di sampingnya.

Lisa menatap anak sulungnya sendu. Untuk kedua kalinya Lisa melihat pemandangan itu. Dimana Bima terlihat frustasi ketika adiknya hilang, lagi.

Yuda berusaha bangkit lalu berdiri menghadap Bima.

"Apa sebegitu gak sukanya Kak Bima sama Dewa?" tanya Yuda lirih. Pertanyaan Yuda mampu membuat mereka yang ada di ruangan itu menatapnya sendu.

"Kak Bima samain aku dengan Dewa yang bahkan aku aja gak tau apa yang udah Dewa lakuin dulu. Bahkan, aku gak tau penyebab kematian Dewa," ucap Yuda masih menatap Bima. Bedanya, sekarang Yuda menatap Bima dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku udah berusaha jagain Farah. Aku bahkan rela mati demi dia. Tapi aku gak bisa prediksi masa depan, Kak. Aku gak tau kalau bakal ada kejadian kayak gini. Kalau perlu dan kalau bisa, aku rela berkorban untuk gantiin posisi Farah yang-

"CUKUP!"

Teriakan Bima membuat Yuda terdiam. Bima berdiri menghadap Yuda sambil memberikan tatapan garang. Emosi yang awalnya sudah mereda kembali muncul ketika mendengar ucapan Yuda yang membuatnya kesal setengah mati.

"Kenapa lo dengan mudahnya mempermainkan nyawa lo sendiri? Lo gak tau nanti Farah bakal kayak gimana kalo lo mati demi dia. Farah gak akan baik-baik aja. Gue berani bertaruh kalau Farah rela dirinya saja yang mati ketimbang mengorbankan orang lain demi dia sendiri," ucap Yuda dengan penuh penekanan.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang