[33] Life Goes On

76 33 12
                                    

Wah, aku gak nyangka bisa nulis sampai sejauh ini. Hanya tinggal 3 sampai 4 BAB lagi kisah Farah dan Yuda selesai. Gak terasa ternyata waktu secepat itu berlalu huhu.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentarnya yah. Ayo ramaikan kisah Farah dan Yuda supaya aku tambah semangat buat nulis.

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

Waktu terus berjalan.

Satu kalimat berisi tiga kata yang selalu orang-orang sebut untuk memberikan semangat kepada diri sendiri dalam menjalani hidup. Mengingatkan diri untuk meneruskan hidup bagaimanapun caranya dengan tidak bermalas-malasan.

Semua sesak dalam diri perlahan mulai menghilang karena terkikis oleh waktu yang terus berjalan. Rasa sesal, sedih dan kecewa semuanya perlahan menghilang digantikan oleh rasa baru yang datang setiap harinya.

Contohnya siswa dan siswi kelas 12 SMA Bima Sakti.

Setelah hampir 3 tahun menghadapi tumpukan tugas dan berbagai macam tugas lainnya di Sekolah, mereka sekarang tengah menghadapi Ujian Nasional hari terakhir.

Ada rasa cemas dalam diri karena mereka sebentar lagi akan menghadapi dunia yang sebenarnya. Dunia yang penuh tipu muslihat dan kekejaman yang merajalela. Oke, itu terlalu berlebihan. Tapi, memang seperti itu kenyataannya.

Mereka tidak akan lagi merasakan tawa bersama teman-teman ketika berjalan ke Kantin. Tidak lagi dapat bercanda ria dikelas bersama teman-teman. Tidak lagi merasakan senangnya pergi ke Supermarket bersama teman sepulang sekolah, meskipun yang dibeli hanya satu kaleng minuman. Tidak lagi dapat menyontek pekerjaan rumah kepada teman ketika pagi hari sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Sungguh, momen seperti itu suatu saat pasti akan sangat dirindukan.

"Hahhh,,,akhirnya selesai juga. Semoga kita lulus dengan nilai yang memuaskan." Ucap Yuda setelah keluar dari Ruangan Ujian bersama keempat temannya. Tubuhnya terasa lemas sehabis memutar otaknya dalam menghadapi soal Matematika.

"Gue lapar." Ucap Clara. Dia mendengus melihat Rakha dan Gebi yang sedang berebut sesuatu dibelakang. Entahlah, akhir-akhir ini mereka berdua jarang sekali akur. Mungkin efek pertemanan mereka yang semakin dekat setiap harinya.

"Yaudah, ayo kita ke kantin!" seru Farah semangat yang mendapat anggukan dari teman-temannya. Setelah itu mereka langsung berjalan menuju Kantin.

Selama perjalanan, Yuda tidak melepaskan tangan kanannya yang merangkul bahu Farah. Yang dirangkul pun merasa tidak masalah dengan itu. Mengabaikan tatapan iri dari penggemar Yuda di sepanjang koridor.

Yuda senang. Semakin hari dirinya semakin dekat dengan Farah. Gadis cantik itu juga mulai terbuka kepada teman-temannya, seolah menunjukkan sifat aslinya yang dulu dia sembunyikan. Farah sudah mulai banyak bicara dan semangatnya selalu meletup setiap hari. Yang membuat Yuda semakin senang adalah Farah yang mulai banyak tertawa lepas bersama mereka. Berbeda sekali dengan Farah yang dulu dia kenal pertama kali.

Setiap hari Yuda merapal doa untuk Farah didalam hatinya. Dia berharap agar Farah selalu bahagia setiap harinya. Dan dia berjanji kepada diri sendiri, selama dia ada disisi Farah dirinya akan selalu membuat Farah tersenyum. Bagaimanapun caranya.

Setelah sampai di kantin dan memesan makanan, mereka mulai mengobrol bebas diselingi canda tawa. Ketika pesanan sampai, mereka masih melanjutkan membahas apa saja sambil makan. Tak jarang mereka tertawa hingga mata mereka berair saking lucunya bahasan mereka.

"Oke, udahan bahas hal lucunya. Sekarang gue mau nanya hal serius." Ucap Rakha setelah menghabiskan makanannya.

"Setelah lulus, kalian mau ngapain?" lanjutnya dengan raut wajah serius.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang