[35] Tentang Rasa

94 31 13
                                    

Hai, bagaimana kabar kalian? aku harap baik-baik saja. Jangan lupa makan dan minum yang banyak yah, jaga kesehatan kalian.

Guys, yaampun aku gak nyangka banget kalau aku bisa sampai sejauh ini bersama kalian. Akhirnya aku bisa melawan diri aku sendiri untuk menulis ini, karena musuh terbesarku adalah diriku sendiri. Rasa malas, yah itu musuh terbesarku.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar nya yah. Sayangilah story ku yang satu ini. Farah sayang kalian, Yuda juga.

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

5 tahun telah berlalu.

Sebagian orang akan menganggap waktu berjalan dengan cepat dan sebagian lagi menganggap waktu berjalan sangat lambat. Bagi orang-orang yang fokus akan tujuan hidup mereka mungkin menganggap waktu berjalan begitu cepat karena terlalu sibuk dengan proses meraih pencapaian.

Seperti saat ini.

Farah dan kehidupan orang-orang terdekatnya menjalani hidup dengan baik hingga mereka menganggap waktu berjalan begitu cepat hingga diantara mereka sering mengatakan, "ahhh waktu cepat sekali berlalu."

Kehidupan mereka berubah seiring berjalannya waktu. Farah sekarang sedang sibuk menjalani profesi sebagai pianis sekaligus penyanyi di sebuah Agensi besar. Tak jarang dirinya merasa lelah menghadiri undangan sebagai pengisi acara di banyak pesta besar milik pejabat atau orang-orang terhormat lainnya, tapi dia menikmati semua itu. Karena pada dasarnya dia suka jika orang-orang merasa terhibur akan bakatnya yang semakin hari semakin luar biasa. Ditambah lagi tepukan tangan dari para penonton yang mampu membakar semangatnya dua kali lipat.

Clara, Gebi, dan Rakha sedang sibuk melanjutkan kuliahnya di bidang keahlian masing-masing. Jangan lupakan tentang Gebi yang sudah bertunangan dengan Arka satu tahun yang lalu.

Jangan tanyakan soal Yuda. Karena Farah juga tidak tahu kabar pria itu sampai sekarang dari semenjak terakhir mereka bertemu. Jujur, setiap waktu Farah merindukan Yuda. Hingga dirinya selalu melihat kolom percakapan mereka yang nyatanya Yuda tidak pernah memberikan kabar sekalipun. Dan yang lebih membuat terkejutnya lagi, Farah selalu menunggu kabar pria yang telah mencuri hatinya itu di media sosial. Matanya selalu mengecek semua akun media sosial Yuda yang dia tahu, tapi hasilnya nihil. Yuda seolah menghilang ditelan bumi.

Pernah sekali Rakha mencoba menghubungi Yuda, tapi nomornya tidak lagi aktif. Di percobaan kedua, ketiga dan seterusnya pun sama saja. Hingga akhirnya mereka menyerah. Bertanya ke keluarganya pun tidak mendapat jawaban yang diinginkan. Karena Yuda memang benar-benar menutup diri dan memutuskan komunikasi.

Sempat berpikir kalau Farah ingin melupakan Yuda walaupun pria itu berpesan untuk menunggu, tapi saat mencobanya tetap saja tidak bisa. Sekeras apapun Farah mencoba untuk menghilangkan tentang Yuda dipikirannya, berakhir dirinya yang semakin frustasi karena rasa rindu yang semakin menjadi.

"Maaf yah lama, gue baru selesai syuting." Ucap Farah lalu mendudukkan diri di kursi, tepatnya di hadapan Clara yang menatap sinis dirinya dan di samping Gebi yang tak henti terkekeh melihat raut wajah Clara yang kusut.

"Dasar sok sibuk." Sinis Clara.

"Dia emang sibuk, emangnya elo yang pengangguran." Timpal Rakha.

Tak segan Clara langsung memukul bahu Rakha yang ada disampingnya. "Gue kuliah yah."

"Iyah, maaf." Lirih Rakha sambil mengelus bahunya yang tadi dipukul Clara.

"Lo makin cantik aja deh." Pujian yang dilontarkan Gebi hanya dibalas senyuman oleh Farah.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang