Halo, apa kabar kalian? Bagaimana kondisi domisili kalian? Apa keadaan COVID-19 di sana sudah membaik?
Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜
So, happy reading✨
🌷🌷🌷
Farah dan keluarganya sedang sarapan di meja makan sebelum melakukan aktivitas mereka masing-masing. Bima tak henti-hentinya menggoda Farah dan membuat adiknya itu cemberut kadang-kadang tertawa. Tawa Farah merupakan hal yang ingin Bima dengar setiap hari, dia tidak ingin melihat adiknya itu sedih apalagi sampai menangis.
Bima mengambil ayam goreng yang ada di atas piring Farah dan membuat adiknya itu mencebik kesal. Farah menatap sengit kakaknya.
"Balikin ayam gue!" tukas Farah.
"Gak mau."
"Bima balikinnn."
Bukannya menuruti apa kata adiknya, Bima malah melahap ayam gorengnya hingga habis tuntas.
"Ini enak," ujarnya tak berdosa.
"Bundaaaa." Farah merengek kepada Lisa seolah minta pertolongan. Sedangkan Lisa hanya tersenyum dan memberikan ayam goreng yang baru kepada Farah.
"Tinggal ambil lagi kan? Bima juga jangan kayak gitu," ujar Lisa.
"Tapi ayam goreng punya Farah lebih enak, Bun," ujar Bima cengar-cengir.
"Alesan, dasar nyebelin," ucap Farah kesal. Saat Farah hendak melempar tempe ke Bima, tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Bayu, Lisa dan Farah dengan kompak melihat ke Bima sedangkan yang ditatap hanya melengos pasrah dan pergi ke pintu depan. "Iyahh, aku yang bukain."
Dengan langkah ogah-ogahan Bima melangkah ke pintu depan dan membuka pintu itu dengan malas. Tapi, seolah tersambar petir Bima membulatkan kedua matanya ketika melihat siapa yang bertamu pagi-pagi.
"Selamat pagi, Kak. Perkenalkan nama saya Yuda, teman paling gantengnya Farah di kelas. Farahnya ada Kak?" dengan wajah tak berdosanya Yuda cengar-cengir gak jelas.
Bima masih diam mematung sambil meneliti wajah Yuda. Dia masih syok saat melihat wajah itu. Benar kata Farah, wajah Yuda dan dia sangat mirip. Merasa diabaikan, Yuda kembali berujar, "Kak? Ini aku lagi ngomong loh."
Bima tersadar. "A-Ada. Farah ada. Tunggu sebentar." Dengan tergopoh-gopoh Bima masuk kembali dan menatap keluarganya. "Dia ada di depan. Yuda ada dibdepan. Dia-
Tanpa menunggu ucapan selanjutnya dari Bima, Farah mengambil tas ranselnya dan langsung menuju ke depan. Di sana Farah melihat Yuda dengan senyum kotaknya sedang menatap Farah.
"Pagi," sapa lelaki itu.
"Ngapain lo kesini?"
"Eh, ada tamu. Temennya Farah?" ujar Lisa tiba-tiba yang sudah ada di belakang Farah bersama Bayu dan Bima.
"Iyah, Tante. Nama aku Yuda."
Lisa tersenyum. "Mau berangkat bareng?"
Farah menggeleng. "Eng-
"Iyah Tante, gak papa kan?" Sela Yuda yang ditatap bingung oleh Farah.
"Gak papa, hati-hati yah," ujar Lisa.
Yuda mengangguk senang sedangkan Farah hanya memasang wajah malas saat Yuda menarik tangannya setelah mereka pamit kepada keluarga Farah.
Dari depan pintu, Bayu melihat kedua anak muda itu sudah memasuki mobil dan mobil itu melaju setelah membunyikan klakson.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAYUDA ✔
Fiksi RemajaBagaimana bisa seseorang yang telah mati kembali menampakkan diri dalam kondisi baik-baik saja? Konyol, bukan? Namun itulah yang dialami oleh Elfarah Pradipta. Pertemuan pertama Farah dengan seorang pria bernama lengkap Yudhistira Abigail mampu mem...