[1] Kotak Hitam

238 89 50
                                    

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

"Masa lalu adalah hal yang tak ingin aku ingat karena masa laluku tak seindah dari apa yang dibayangkan."

~Elfarah Pradipta

🌷🌷🌷

"Lo pesen bunga?" tanya Yuda ketika melangkahkan kakinya ke dalam rumah dan mendapati Arka sedang menonton Televisi di ruang tengah.

Arka masih diam, tidak mendengar ucapan Yuda. Dengan kesal, Yuda melempar bucket yang ada ditangannya ke arah kakaknya itu hingga mengenai tepat di wajah Arka.

"Bego lo! Sakit Anjir." Kesal Arka sambil memegang bucket dan menatap Yuda tajam.

"Makanya itu kuping dipake. Punya kakak budeg tuh malu nantinya gue," ceplos Yuda sembari melangkahkan kakinya ke lantai dua, menuju kamarnya tentu saja.

"Orang bego yah bego aja," dengus Arka kesal lalu menatap bucket yang ada ditangannya sembari tersenyum. Dia mengambil ponselnya dan menelepon sang pujaan hati.

"Halo sayang."

***

Di kamarnya, Yuda sedang berbaring di tempat tidur sembari menatap langit-langit kamar. Dia memikirkan gadis tadi yang mengantar bucket di depan rumahnya.

Banyak pikiran yang berkecamuk di otaknya. Bagaimana dia teringat ekspresi gadis tadi ketika menatap nya.

Aneh. Pikirnya.

Yuda bangkit dan berjalan menuju cermin besar di lemarinya, dia memutarkan tubuhnya mencari apakah ada yang salah dengan penampilan dia hari ini.

Kaos pendek putih, jins hitam, jam tangan hitam di tangan kiri, melekat di seluruh tubuhnya.

"Gila apa tuh cewek, kayaknya liat gue aneh amat. Gue ganteng, imut, manis kayak gula juga malah ditatap kayak gitu."

Yuda menyisir rambutnya kebelakang sembari smirk dan berkata, "Ganteng banget gue ternyata. Gak heran sih banyak yang suka pas di sekolah."

"Hahahahahaha."

Yuda melihat kearah sumber tawa yang meledak di pintu kamarnya yang ternyata lupa dia tutup, otomatis akan dilewati Arka ketika hendak ke kamarnya yang berada di samping kanan kamar Yuda.

"Bego lo gila, hahahahaha. Sok ganteng hahaha."

Bugh

Sebuah bantal mengenai wajah Arka sehingga dia menghentikan tawanya. Arka menangkap bantal itu dan masuk ke kamar Yuda. Dia duduk disisi ranjang memperhatikan adik nya yang masih berdiri di depan cermin lemari.

"Lo kenapa? Mau jadi model?" tanya Arka asal.

"Kepo loh."

"Yaelah, tinggal jawab doang susah amat sih Mas."

Yuda melotot ke arahnya sedangkan Arka hanya terkekeh ketika memanggil Yuda dengan sebutan 'Mas'.

"Jijik gue serius deh."

"Suka-suka gue dong, Mas."

"Arka plis!"

"Iyah sayang iyah"

"Bodo amat Ka, bodo amat."

Arka tersenyum jahil lalu berdiri menghampiri Yuda. Arka tersenyum aneh dan menatap Yuda dengan wajah yang ingin sekali Yuda tampar. Yuda tiba-tiba melotot saat jari telunjuk Arka berada di dagunya dan mata kakaknya itu yang berkedip sebelah lalu berkata, "Mas Yuda jangan galak-galak, nanti Neng Arka nya makin suka."

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang