Bonus Chapter : Happily Ever After

78 24 8
                                    

Hai, my artemis! Gak kerasa ini adalah BAB terakhir kita bertemu di kisah Farah dan Yuda. Benar-benar BAB terakhir. Terima kasih banget sama kalian yang setia nunggu kisah Farah dan Yuda sampai benar-benar menemukan ending yang bahagia.

Tapi, walaupun udah benar-benar berakhir, aku harap kalian tetap dukung cerita ini. Aku harap kisah Farah dan Yuda memotivasi kalian supaya bisa merelakan masa lalu yang begitu menyakitkan. Karena kehidupan di masa depan sangat jauh lebih penting. Semangat kita🔥

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

Pukul delapan malam, Farah dan Yuda sampai di pekarangan rumah milik Praja. Keduanya turun dari mobil milik Yuda yang telah diparkirkan di halaman depan. Tidak hanya mobil milik Yuda yang terparkir di sana. Melainkan ada satu mobil lainnya yang telah terparkir di sisi kanan mobil milik Yuda.

Farah dapat menduga kalau mobil yang terlebih dahulu terparkir adalah milik Bima. Terbukti dari mobil tersebut memiliki warna putih dan plat nomor yang sama dengan mobil milik Bima. Dapat dipastikan kalau mobil tersebut memang benar milik Bima. Farah yakin akan hal itu.

"Itu mobilnya Kak Bima, 'kan?" tanya Yuda seraya melingkari pinggang mungil Farah menggunakan tangan kanan guna dibawa memasuki rumah mewah milik sang Papa.

"Kayaknya iyah," jawab Farah jujur apa adanya.

"Cepet banget datengnya," kata Yuda terus melangkah pelan bersama Farah menuju Taman belakang. Tempat di mana acara kecil-kecilan milik Praja diadakan.

Malam ini Farah terlihat sangat memukau di mata Yuda. Jika di hari-hari biasa Farah memang selalu tampil cantik, malam ini Farah lebih dari pada itu. Kekasihnya sangat anggun nan mempesona dalam balutan gaun sederhana berwarna cream selutut. Belum lagi tatanan rambut gadis itu terlihat rapi hingga menambah kesan cantik di dalam dirinya.

Wajar kalau Yuda semakin tergila-gila pada Farah, bukan?

Pemandangan pertama yang Farah dan Yuda lihat pertama kali saat telah sampai di Taman belakang adalah Arka, Bima dan Gebi tengah membakar barbeque di tengah-tengah. Sementara itu, di belakang ketiga orang tersebut terdapat beberapa orang yang Yuda kenal baik tengah berbincang ringan. Mereka adalah Praja, Aurin, dan kedua orang tua Aurin. Gibran Abigail dan Sakura Mei namanya.

"Pa ... "

Orang yang Yuda panggil menoleh ke arah sang anak bersama Farah. Praja tersenyum hangat ketika Farah dan Yuda mencium punggung tangannya secara bersamaan. Berbeda dengan dulu yang selalu tidak suka pada presensi Farah, kini Praja justru menyambut baik kehadiran gadis cantik tersebut. Bahkan Praja sampai mengelus pucuk kepala Farah dengan lembut kala gadis itu menyalami tangannya.

"Kamu semakin cantik saja, Nak," puji Praja pada Farah untuk pertama kalinya.

Sempat terkejut pada awalnya. Namun, tidak lama setelah itu Farah tersenyum manis kemudian menyahut, "Terima kasih, Om."

Praja menatap Yuda yang terus tersenyum sedari tadi seraya memperhatikan Farah. Kedua mata Praja memicing kemudian bertanya, "Kenapa kamu masih pakai baju tadi pagi, Yuda?"

"Astaga, aku lupa!" Yuda menepuk dahinya sendiri.

"Aku mau ganti baju dulu di kamar, Pa. Tolong jaga pacarku yah," sambung Yuda seraya memberikan tatapan jahil pada Praja. Setelah mengecup pucuk kepala Farah tepat di depan Praja, Yuda segera melangkah menuju kamarnya sebelum terkena amukan dari sang kekasih. Farah seram sekali kalau marah, asal kalian tahu.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang