[11] Mencari

102 63 4
                                    

Kembali lagi sama kisah Farah dan Yuda. Tetap ikutin kisah mereka berdua yah.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

Setelah pulang sekolah, Yuda dengan enggan langsung menuju kamarnya untuk ganti pakaian. Praja menelponnya untuk segera pulang karena keluarga itu harus menghadiri pesta setiap bulan guna mempererat kerja sama. Malas memang, tapi dengan ancaman Praja yang membawa nama studionya, akhirnya Yuda luluh juga meski ogah-ogahan. Seperti sekarang ini, sudah pukul 7.15 malam Yuda belum bersiap sedangkan pestanya akan dimulai pukul 8 malam.

Sebelum Praja mengeluarkan omelan, Yuda dengan segera bersiap-siap. Dia mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih, celana dan sepatu yang dia kenakan berwarna senada. Jangan lupakan jam tangan mahal dia pakai dipergelangan tangan kirinya. Dia terlihat tampan dan berwibawa dengan rambut ditata rapih ke atas yang membuat gadis manapun akan meleleh melihatnya. Setelah dirasa cukup, Yuda turun menyusul Praja dan Arka yang sudah ada di dalam mobil pribadi keluarga mereka lengkap dengan supirnya yang sudah duduk dibalik kemudi.

Di dalam mobil, Yuda hanya diam begitupun Arka. Pikiran mereka fokus dengan pribadi diri masing-masing, sampai suara Praja pun tidak didengar Yuda.

"Ketika di sana, kamu harus bersikap sopan sama rekan bisnis Papa."

Praja sedikit melihat ke belakang di mana tempat Yuda duduk bersama Arka. Praja berujar, "Papa akan mengenalkan anak rekan bisnis Papa, anaknya seorang gadis cantik seumuran dengan kamu. Kamu harus menemaninya nanti di sana."

Yuda tetap diam tak merespon ucapan Praja. Pikiran nya teringat dengan kejadian tadi di UKS ketika Farah siuman dari pingsan setelah tenggelam.

***

Setelah Yuda menolong Farah, dia, Rakha, Clara beserta guru olahraga menunggu di luar UKS sementara tim kesehatan Sekolah sedang menangani Farah. Karena Sekolah mereka elite, jadi tim kesehatan di sana pun cukup handal karena ada beberapa direkrut langsung dari rumah sakit. Setelah selang 1 jam, Yuda melihat Bima datang dengan muka khawatir. Bima menanyakan keadaan Farah kepada Rakha dan Rakha hanya mampu menunjuk ruang UKS lewat dagunya. Bima terlihat lemas dan dia menyender di dingin. Yuda sempat merasa kalau Bima menatapnya dengan tatapan tajam.

Ada apa?

Saat hendak menanyakan alasannya, tiba-tiba salah satu tim kesehatan keluar dan mengatakan bahwa Farah sudah siuman. Tanpa menunggu lama, Bima langsung menerobos masuk diikuti Rakha, Clara, dan guru olahraga. Sedangkan Yuda hanya mampu berdiri melihat kejadian itu dibalik pintu yang sedikit terbuka.

Yuda melihat Bima memeluk Farah erat dengan tangisan keras terlihat diwajah Farah. Saat Yuda hendak masuk, teriakan Farah menghentikan langkahnya.

"Tolongin dia kak, dia gak bisa berenang!!!" teriak Farah dibarengi suaranya yang parau dan senggukannya yang siapapun kalau mendengar pasti merasakan kesedihan yang sedang dirasakan gadis itu.

"Farah ini gue, Bima. Tolong tenang Farah, gue mohon!"

"Dia di sana Kak, dia...dia tolongin diaaa!!!"

Yuda bingung, dia melihat Clara yang ikut menangis dipundak Rakha. Yuda kembali melihat Farah yang sedang meremas kemeja Bima keras dengan tangisannya yang semakin menjadi. Bima masih memeluk adiknya sambil terus mengucapkan kalimat penenang. Hingga ketika Farah mulai tenang, Bima mengelus kepala adiknya sayang. Sisa senggukan Farah masih terdengar hingga kalimat Farah selanjutnya membuat Yuda mematung.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang