Hi, apa kabar? Kembali lagi bersama Farah dan Yuda. Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih banyak kepada pembaca yang tulus memberikan apresiasi ke story ini. Tanpa kalian, aku tidak mungkin sampai sejauh ini. Dan story ini sebentar lagi tamat huhu.
Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar nya yah. Drop hati ungunya buat Farah dan Yuda, boleh?
So, happy reading✨
🌷🌷🌷
Aula utama SMA Bima Sakti terlihat ramai karena acara kelulusan kelas 12 sedang digelar. Setelah acara resmi selesai, semua murid kelas 12 berhamburan keluar aula untuk berfoto bersama teman seangkatan.
Di depan setiap kelas lantai 3, dimana gedung khusus kelas 12 berada terlihat ramai akan murid yang sedang merayakan kelulusan mereka dengan berfoto dan bercanda gurau.
Tak sedikit dari mereka yang berfoto bersama orang tua. Setelah itu menikmati kebersamaan terakhir dengan teman-teman di Sekolah.
"Satu, dua, tiga, cissss" seru Clara saat memfoto Farah bersama keluarganya di depan Aula.
"Makasih yah." Ucap Farah setelah menerima ponselnya dari Clara.
"Gue gabung sama yang lain dulu yah." Farah mengangguk mengiyakan ucapan Clara.
"Ayah sama Bunda pulang dulu yah, kamu nikmati saja kebersamaan kamu sama temen-temen. Belum tentu setelah lulus masih bisa bertemu." Ucap Bayu sambil merangkul bahu Lisa sayang.
Farah mengangguk. Setelah itu Bayu dan Lisa pergi ke Parkiran sedangkan Bima masih mematung menghadap Farah.
"Lo gak pulang?" tanya Farah yang mendapat tatapan sinis dari Bima.
"Lo ngusir gue? lo gak suka gue disini?" ucap Bima asal.
Farah mendelik, "lo baperan amat sih jadi cowok."
Saat Bima hendak menjawab ucapan sang adik tiba-tiba urung karena sosok Arka datang dari belakang mereka. Farah menatap aneh ke arah Arka. Yuda sudah pergi ke luar negeri dan tidak menghadiri acara kelulusan, lalu untuk apa Arka kesini?
"Hai." Sapa Arka yang dibalas senyuman oleh kakak beradik itu.
"Lo ngapain kesini?" tanya Bima karena pikirannya sama dengan Farah. Kontak batin, mungkin.
Arka tersenyum manis, "gue dateng buat Gebi."
Farah dan Bima menganggukan kepalanya secara bersamaan. Karena terlalu fokus dengan Yuda, keduanya tidak ingat kalau Arka kesini mungkin karena Gebi yang notabene adalah Pacarnya.
Arka menyerahkan totebag yang sedari tadi ada di tangan kanannya ke arah Farah.
"Ini hadiah dari Yuda. Niatnya dia mau ngasih ini pas di Bandara sebelum dia pergi, ternyata lo gak dateng. Cuma temen-temen lo doang. Padahal kata temen-temen lo, mereka sehabis dari rumah lo waktu itu." Jelas Arka seolah menjawab raut kebingungan dari Farah.
Dengan sedikit keraguan, Farah mengambil totebag itu lalu berujar pelan, "makasih, Kak."
Arka mengangguk, "kalau gitu gue permisi."
Setelah kepergian Arka, Bima menuntun Farah untuk duduk disebuah kursi yang ada di sana.
"Kalo lo penasaran banget, lo buka aja sekarang. Gak harus buka di rumah." Ucap Bima seolah tahu isi kepala cantik adiknya.
Farah membuka totebag tersebut lalu mengeluarkan kotak putih yang ada didalamnya. Setelah menyimpan totebag itu di samping tubuhnya, dia membuka kotak itu. Didalamnya terdapat sebuah gaun berwarna hitam yang dilipat rapih. Farah tidak mengambilnya untuk melihat, melainkan dia mengambil secarik kertas yang ada di atas gaun tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAYUDA ✔
Roman pour AdolescentsBagaimana bisa seseorang yang telah mati kembali menampakkan diri dalam kondisi baik-baik saja? Konyol, bukan? Namun itulah yang dialami oleh Elfarah Pradipta. Pertemuan pertama Farah dengan seorang pria bernama lengkap Yudhistira Abigail mampu mem...