[4] Teh Manis

158 84 14
                                    

Hai, apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja, tetap jaga kesehatan yah^^

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

Setelah menerima sebuah pesan dari orang misterius yang sering mengirimnya kotak hitam, Farah memilih pergi dari rumah guna menenangkan pikirannya.

Sekarang sudah lewat pukul tujuh malam dan udara pun semakin dingin, Farah menggosokkan kedua telapak tangan guna mendapatkan kehangatan. Karena memang awalnya tak ada niatan untuk keluar rumah, Farah hanya memakai kaos pendek tipis, celana di bawah lutut, dan sendal panda rumahannya.

Karena terlalu kesal dan geram kepada orang misterius yang sampai saat ini belum diketahui wujudnya, setelah menerima pesan aneh dari orang misterius itu, Farah langsung membanting ponselnya ke kasur dan pergi begitu saja. Bahkan saat pelayan di rumahnya menanyakan hendak kemana si Nona muda, Farah hanya cuek dan melanjutkan langkah kakinya.

From : +6283447012xxx

Pukul 9 malam.

Seperti itulah isi pesannya yang menjadi alasan Farah untuk pergi dari rumah. Hei, pergi disini bukan Farah pergi untuk kabur, tapi dia hanya ingin jalan-jalan dimalam hari guna menenangkan pikiran. Bayangkan saja, selama tiga bulan orang misterius itu seakan-akan mengawasi hidupnya.

Bagaimana dia bisa tenang?

Farah tidak sadar kalau dia sudah cukup jauh berjalan kaki dari rumah. Langkahnya berhenti tiba-tiba ketika dari arah berlawanan terlihat sosok laki-laki tinggi mengenakan hoodie hitam berjalan ke arahnya sembari menunduk. Terlihat kedua telinganya disumpal oleh earphones putih.

Ketika laki-laki itu meluruskan pandangan, dia menemukan Farah sedang menatapnya. Earphonesnya dia cabut dari telinga dan berjalan menghampiri Farah.

Senyum kotaknya menunjukkan bahwa laki-laki itu senang bisa bertemu Farah di sana. Sempat terlintas pertanyaan di otaknya ketika melihat Farah, "Ngapain Farah berjalan sendirian?"

"Hai."

Sapaan laki-laki itu membuat Farah tersadar dan memusatkan perhatiannya.

"Yuda."

"Ngapain lo di sini?"

"Cuma iseng."

Yuda berfikir sejenak dan memiringkan kepala guna menatap manik indah Farah. "Iseng yah? k
Kalo gitu, ayo ikut!"

Tanpa menunggu persetujuan dari Farah, tangannya sudah menarik pergelangan milik gadis itu dan membawanya ke sebuah kursi panjang di seberang Minimarket.

"Lo tunggu di sini, jangan kemana-mana!"

Sempat menolak, namun Yuda tak menghiraukan dan pergi entah kemana. Terpaksa, Farah duduk dikursi itu dan menatap jalan raya yang hanya dilewati beberapa mobil dan motor saja.

"Nih minum!"

Yuda sudah kembali dan duduk di samping Farah sembari menyodorkan segelas teh manis hangat. Dengan ragu, Farah menerimanya.

Suasana tiba-tiba jadi hening ketika mereka fokus ke gelas masing-masing.

"Jadi, lo ngapain di sana tadi?"

Farah hanya diam menatap jalan raya. "Lo ngapain bawa gue ke sini?"

"Cuma iseng."

Yuda tertawa tidak jelas ketika membalikkan kalimat yang dilontarkan oleh Farah tadi.

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang