Bonus Chapter : Kisah yang Terus Berlanjut

55 21 16
                                    

Hai, sayangnya Farah dan Yuda! Akhirnya kita bisa sama-sama baca kisah Farah dan Yuda lagi setelah sekian lama tidak ada kabar. Bagaimana perasaan kalian? Kalian rindu mereka berdua, kah? Kalau aku jujur aja rindu berat. Semoga kalian suka sama bonus chapter ini yah.

Satu lagi! Tolong scroll sampe bawah yah. Aku punya sesuatu buat kalian mengenai bonus chapter. Mohon dibaca sayangnya Farah dan Yuda.

Seperti biasa, jangan lupa vote dan komentar yang banyak yah. Aku sayang kalian💜

So, happy reading✨

🌷🌷🌷

"Ini udah hampir jam satu siang. Kenapa Yuda gak dateng juga? Bukannya Yuda bilang mau dateng jam dua belas siang?"

Bima bertanya pada Farah yang tengah berada di balik meja kasir, sedangkan dirinya duduk santai di atas sofa yang berada lurus di depan sang adik kesayangan. Di atas meja ada laptop milik Bima yang tengah menampilkan laporan keuangan. Pria itu tampak tampan sebab tubuh dibalut oleh setelan jas berwarna hitam. Wajar saja kalau setiap pelanggan wanita yang datang selalu mencuri pandang ke arahnya.

"Mungkin acara peresmian Yuda sebagai CEO pengganti Om Praja emang belum selesai. Buktinya Bunda aja belum dateng. Ayah dan Bunda kan dateng ke acara peresmiannya kalo lo lupa," sahut Farah sembari mengetik sesuatu di atas keyboard. Gadis itu tengah melihat-lihat pemasukan Toko Bunga milik sang Bunda selama setengah hari ini.

"Maybe, yeah," ujar Bima sebelum kembali membaca laporan keuangan di layar laptop.

Saat ini, Farah dan Bima tengah membantu Lisa untuk menjaga EL's Flower selama kedua orang tua mereka menghadiri acara peresmian pergantian CEO di Perusahaan Abigail. Karena hari ini kedua Kakak beradik itu sedang senggang, jadi mereka memutuskan untuk membantu sang Bunda.

Selain itu, Farah juga dapat mengisi waktu luang selama menunggu Yuda dengan menjaga Toko Bunga tersebut supaya tidak bosan. Sebab sehabis Yuda menyelesaikan acara di Perusahaan miliknya, Farah dan Yuda memiliki janji untuk pergi ke Amusement Park—kencan.

"Lo kenapa sok sibuk banget sih? Biasanya juga mirip pengangguran," ucap Farah sembari melangkahkan kaki mendekati Bima. Duduk di sisi kiri pria yang lebih tua guna melihat ke layar laptop. Penasaran pada apa yang tengah dikerjakan oleh Bima sedari tadi.

Bima mencebik sebal. "Gue dari dulu emang sibuk. Seorang pemilik salah satu Mall terbesar di Indonesia dan mahasiswa yang tengah melanjutkan S2 bukanlah pengangguran, asal lo tahu," tutur pria itu tidak terima dikatakan pengangguran oleh adik sendiri.

Farah melirik sinis ke arah Bima. Sehabis itu, Farah berujar, "Sombong banget jadi orang. Gue sebagai pianis ternama aja gak sombong kayak elo."

"Itu kenyataan, Nona Elfarah Pradipta. Seorang Albima Pradipta emang sehebat itu," sahut Bima membanggakan diri.

Kalau saja pintu masuk tidak terbuka, mungkin saat ini Farah dan Bima akan bertengkar. Atensi kedua orang tersebut terpaku pada sosok pria yang baru saja muncul dari balik pintu masuk. Penampilan pria yang baru saja datang begitu mempesona dengan balutan jas berwarna abu-abu. Jangan lupakan tatanan rambut yang sengaja disisir ke atas menambah kesan luar biasa pada sosok tersebut.

Senyum Bima merekah. Bima bangkit berdiri kemudian menghampiri serta memeluk sosok pria tampan tersebut seraya berucap, "Selamat datang, Tuan Muda Yudhistira Abigail. Senang bertemu dengan anda."

Yuda melepaskan diri secara paksa. Sebelum mendudukkan diri di sisi Farah, Yuda berujar, "Geli tau, Kak! Lo kayak cewek jadi-jadian di pinggir jalan sungai Ciliwung."

FAYUDA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang